Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Persatuan Nasional

Presiden Ajak Masyarakat Jaga Keberagaman

Foto : Dok Setkab
A   A   A   Pengaturan Font

DHARMASRAYA - Presiden Joko Widodo mengajak masyarakat untuk menjaga anugerah keberagaman suku, agama, dan budaya yang ada di Indonesia.

Presiden juga meminta masyarakat terus menjaga persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan tidak terpecah belah. "Itulah anugerah dari Allah yang diberikan kepada kita, bangsa Indonesia.

Oleh sebab itu, saya minta kepada kita semuanya untuk menjaga ukhuwah kita, ukhuwah Islamiyah kita, ukhuwah wathoniah kita, kita jaga bersama-sama," kata Presiden saat penyerahan sertifikat tanah di GOR Dharmasraya, Sumatera Barat, Rabu (7/2).

Kepala Negara juga meminta masyarakat tidak terpecah belah oleh perbedaan pilihan, baik dalam pemilihan kepala daerah maupun pemilihan presiden.

"Pilihan politik silakan berbeda, tidak apa-apa. Pilihlah pemimpin yang baik, yang bapak-ibu nilai baik. Pilihlah pemimpin baik di tingkat kabupaten, kota, provinsi, atau di tingkat nasional. Tapi setelah itu, jadilah kembali kita sebagai saudara sebangsa dan setanah air," tegas Jokowi.

Jangan Konsumtif

Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi mengingatkan masyarakat di Kabupaten Dharmasraya untuk berhati-hati mengagunkan sertifikat tanah ke bank.

"Biasanya mau dipakai untuk jaminan bank atau agunan ke bank, tidak apaapa. Tapi tolong, sebelum ini dimasukkan ke bank, dihitung dahulu, dikalkulasi dulu, bisa mencicil bulanannya atau tidak," kata Presiden.

Menurut Presiden, masyarakat diharapkan tidak menggunakan dana dari agunan untuk hal-hal yang konsumtif, seperti membeli mobil baru. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengharapkan warga dapat memanfaatkan dana dari agunan sertifikat untuk modal kerja ataupun investasi.

Jokowi menjelaskan jika dana agunan hanya digunakan untuk membeli kendaraan baru secara konsumtif, dapat memperbesar potensi kehilangan sertifikat lahan karena ditarik oleh bank. "Kalau nanti ada untung sebulan 10 juta rupiah ditabung.

Kalau sebulan lagi untung 10 juta rupiah ditabung, alhamdulillah. Dapat lima juta rupiah lagi, tabung. Baru mau beli sepeda motor atau mobil silakan, tapi dari keuntungan, bukan dari pinjaman," jelas Presiden.

Di tempat yang sama, Dirjen Sumber Daya Air (SDA), Kementerian PUPR, Imam Santoso, mengatakan pemerintah berkomitmen meneruskan program padat karya tunai untuk para petani di Indonesia.

"Presiden Jokowi ingin program padat karya tunai ini dilanjutkan," katanya usai mendampingi Kunjungan Presiden Jokowi pada Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI/irigasi kecil) di Bahari Sungai Duo, Kabupaten Dharmasraya. Ant/AR-2

Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top