Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Transisi Energi I Pada 2025, Pasokan Energi Nuklir Bakal Berkurang Menjadi 50 Persen

Prancis Mulai Tinggalkan PLTN

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Biaya operasional pembangkit listrik energi nuklir terus naik karena mempekerjakan banyak orang dan persyaratan keselamatan yang semakin ketat.

JAKARTA - Prancis mulai meninggalkan kebergantungan pada energi nuklir (PLTN) dan fokus pada pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT). Dua jenis EBT yang diminati negara tersebut ialah surya dan air. Pemanfaatan tersebut mempertimbangkan tren perkembangan dunia yang memprioritaskan EBT sebagai sumber energi utama.

Vice President Research and Development (R&D) Electricite' de France (EDF), Jacques Sacreste, menyebutkan memudarnya dukungan pada teknologi nuklir, baik secara politik maupun sosial mendorong Prancis berpaling pada EBT, terutama surya dan air, dengan menggandeng perusahaan trintisan atau start-up energi terbarukan di seluruh dunia. EDF merupakan perusahaan pengusahaan dan penyediaan listrik bagi masyarakat Prancis, semacam PLN yang dimiliki oleh Prancis.

"Biaya dan waktu memang menjadi masalah besar bagi industri nuklir Prancis dalam beberapa tahun terakhir," ujar Sacreste saat menyambut delegasi pemuda Indonesia pemenang kompetisi Youth Forum #15HariCeritaEnergi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di EDF Lab Paris-Saclay, Palaiseau, Prancis, beberapa waktu lalu.

Menurutnya, di negara yang menjadi tempat penemuan radioaktif yang mana industri nuklir telah mempekerjakan 220 ribu orang ini, biaya energi nuklir terus naik karena persyaratan keselamatan yang semakin ketat.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top