Prabowo Tiba di Beijing, Disambut WNI Minta Swafoto
Presiden Prabowo Subianto melakukan swafoto dengan WNI di Beijing, Tiongkok , Jumat (8/11/2024).
Foto: ANTARA/Desca Lidya NataliaBEIJING - Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Beijing dan sekitarnya menyambut kedatangan Presiden Prabowo Subianto yang melakukan kunjungan perdana ke Tiongkok setelah ia menjabat sebagai presiden ke-8 RI.
"Kamu belajar apa?" tanya Prabowo kepada salah satu WNI yang menyambut di depan hotel lokasi penginapannya selama kunjungan di Beijing pada 8-11 November 2024.
"Saya belajar bikin biola di sini," jawab Patricia Benita, mahasiswi S2 di Central Conservatory of Music (Sekolah Konservatorium Musik Pusat atau CCOM) Beijing.
"Belajar yang baik ya," tambah Prabowo.
Di barisan lain, seorang pelajar Indonesia pun berteriak "Pak Presiden, foto Pak, foto,".
Mendengar teriakan tersebut, Prabowo pun bergerak menuju arah suara dan mereka kemudian melakukan swafoto.
Meski suhu udara di Beijing mencapai 11 derajat, para pelajar tampak tetap bersemangat mengibarkan bendera kecil merah putih.
Sedangkan di dalam ruangan, sudah menunggu sejumlah anggota Dharma Wanita Persatuan (DWP) Beijing yang dipimpin oleh Ketua DWP KBRI Beijing Sih Elsiwi Handayani Oratmangun, istri Duta Besar RI untuk China dan Mongolia Djauhari Oratmangun.
Selain itu hadir juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Rosan Perkasa Roeslani, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Stella Christie, Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Fahri Hamzah dan pejabat terkait lainnya.
Di lokasi yang sama pun ada Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia Komite Tiongkok (KIKT) Garibaldi Thohir, pengusaha yang juga adik Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Anindya Bakrie dan para pengusaha Indonesia lain.
Presiden Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Capital Beijing, Tiongkok sekitar pukul 18.25 waktu setempat dengan pesawat bernomor PK-GRD berjenis Boeing 737-700BBJ bertuliskan “Republik Indonesia” dengan lambang Burung Garuda dan logo merah putih di bagian buntut pesawat. Pesawat tersebut merupakan pesawat pribadi Prabowo.
Di bandara, Prabowo disambut Menteri Pertanian dan Pedesaan Tiongkok Han Jun, Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia Wang Lutong, Duta Besar RI untuk Tiongkok Djauhari Oratmangun, Atase Pertahanan RI di Beijing Brigjen (TNI) Mar. Benny P. Nadeak.
Pada Sabtu (9/11), Prabowo diagendakan untuk melakukan pertemuan dengan Presiden Xi Jinping yang akan digelar di Great Hall of the People, Beijing.
Selain itu, Kepala Negara juga diagendakan untuk melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Li Qiang dan Ketua Kongres Rakyat Nasional (National People's Congress) RRT Zhao Leji. Kedua pertemuan tersebut rencananya juga akan digelar di Great Hall of the People, Beijing.
Turut mendampingi Prabowo dalam kunjungan ini adalah Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Wakil Menteri Pertahanan Doni Hermawan, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Stella Christie, Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI M. Tonny Harjono, serta Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Muhammad Ali.
Berita Trending
- 1 Perlu Ditiru Pejabat Lain, Menteri Agama Nasaruddin Umar Laporkan Penerimaan Gratifikasi ke KPK
- 2 BMKG: 10 daerah di Sumsel dilanda hujan ekstrem pada hari pencoblosan
- 3 Ini yang Dilakukan Dua Kementerian untuk Majukan Ekonomi Daerah Transmigrasi
- 4 Menag Laporkan Penerimaan Gratifikasi ke KPK
- 5 Dua Petugas Pemilu di Jatim Meninggal Dunia, Tujuh Orang Sakit
Berita Terkini
- Russia Pertimbangkan Pengerahan Rudal ke Asia
- Survei OECD Soroti Upaya Indonesia Dorong Transformasi Digital dan Transisi Energi
- Mendag Janjikan Harga MinyaKita Turun Akhir Pekan Ini
- Demi Wujudkan Swasembada Pangan, Penyuluh Pertanian Bakal Disiapkan di Tiap Desa
- Iran akan Akhiri Larangan Kepemilikan Senjata Nuklir jika Sanksi Berlanjut