PPI Madiun Siap Melahirkan SDM Perkeretaapian yang Andal
Talkshow Seri #31 dengan tema “Mengenal Industri Perkeretaapian di Indonesia” yang dilaksanakan oleh PPI Madiun.
Direktur Sarana Perkeretaapian Kemenhub, Djarot Tri Wardhono menjelaskan pihaknya, sebagai regulator bidang perkeretaapian memegang amanah untuk menata penyelenggaraan perkeretaapian nasional secara menyeluruh guna memastikan tujuan penyelenggaraan perkeretaapian sebagaimana yang diamanatkan dalam UU No. 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian.
"Penyelenggaraan perkeretaapian secara umum telah dituangkan dalam Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (RIPNAS) Tahun 2030 yang memuat visi yaitu mewujudkan perkeretaapian yang berdaya saing, berintegrasi, berteknologi, bersinergi dengan industri, terjangkau, dan mampu menjawab tantangan perkembangan," katanya.
Djarot juga merinci bahwa pada RIPNAS juga telah dicanangkan beberapa target sampai dengan tahun 2030 yang diantaranya adalah share kereta api penumpang sebesar 11-13% dan kereta api barang sebesar 15-17%; terbangunnya jalur ganda dan elektrifikasi untuk seluruh lintas utama di Pulau Jawa; terbangunnya jaringan kereta api Trans Sumatra; beroperasinya High Speed Train di Pulau Jawa; terwujudnya kereta api sebagai tulang punggung angkutan massal antar kota dan perkotaan; terwujudnya kereta api sebagai tulang punggung transportasi angkutan barang termasuk di Kalimantan, Sulawesi dan Papua.
Sementara itu, Guru Besar UGM, Agus Taufik Muloyono menjelaskan untuk mendukung pekembangan teknologi dan dalam tuntutan kebutuhan industri di sektor perkeretaapian, maka PPI Madiun dapat berpartisipasi dengan memberikan dukungan SDM. Mulai dari penyedian SDM di bidang low technology untuk penyiapan material teknologi, atau di bidang medium technology seperti pada mesin, manufaktur dan konstruksi perkeretaapian.
"Dan tidak ketinggalan PPI Madiun harus bisa mempersiapkan SDM yang handal dan tangguh di bidang high technology di sektor perkeretaapian seperti informasi teknologi, kelistrikan dan kereta api dengan teknologi tinggi. Untuk itu, PPI Madiun dapat melakukan link and mach dengan PT Inka, PT LEN, PT INTI, dan sebagainya," katanya.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya