Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pembangunan Infrastruktur - Dibutuhkan Dana Rp4.197 Triliun Bangun 245 Proyek Strategis

Porsi Pembiayaan Swasta Lebih Besar

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Indonesia membutuhkan pertumbuhan ekonomi minimal 7 persen untuk menjadi negara maju pada 2025 mendatang.

JAKARTA- Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) menyatakan jumlah Proyek Strategis (PSN) yang dicanangkan pemerintah saat ini sebanyak 245 proyek dengan nilai pembiayaan sebesar 4.197 triliun rupiah.

Deputi VI Kementerian Koordinator Perekonomian, Wahyu Utomo, dalam media gathering, di Jakarta, Kamis (6/7), mengatakan dalam Perpres Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Proyek Strategis Nasional, KPPIP memilih 225 proyek infrastruktur dan satu program kelistrikan. "Kemudian, 30 proyek di antaranya tersaring sebagai proyek prioritas," kata Wahyu.

Berdasarkan hasil evaluasi PSN pada 2016 lalu, sebanyak 20 proyek senilai 33,5 triliun rupiah telah dikeluarkan dari daftar karena sudah selesai, sedangkan 15 proyek strategis nasional dikeluarkan karena tidak memenuhi kriteria. Setelah dievalusi, kata Wahyu, Presiden Joko Widodo menerbitkan Perpres Nomor 58 Tahun 2017 tentang Perpres Nomor 3 Tahun 2016 tentang PSN.

Sebanyak 56 proyek strategis termasuk 55 proyek baru dan satu program industri pesawat terbang dengan estimasi investasi 1.206 triliun rupiah masuk menjadi usulan baru, sehingga total PSN yang mencakup 15 sektor yakni 245 proyek, satu program kelistrikan dan satu program industri pesawat terbang.

Wahyu mengatakan kebutuhan pembiayaan meningkat menjadi 4.197 triliun rupiah karena pemerintah telah menambah 55 PSN dan satu program PSN di Perpres baru tersebut senilai 1.206 triliun rupiah. Dari kebutuhan investasi itu, proyek berbasis energi mengambil porsi investasi terbesar yaitu 1.242 triliun rupiah atau 29,59 persen dari total nilai proyek.
Halaman Selanjutnya....

Penulis : Vitto Budi

Komentar

Komentar
()

Top