Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Populer di Medsos, Diet Keto dan Paleo Ternyata Menyimpan Dampak Buruk

Foto : Freepik

Ilustrasi.

A   A   A   Pengaturan Font

Diet keto misalnya dapat menyebabkan orang yang menjalaninya mengalami kondisi ketosis, yakni proses alami ketika tubuh kehilangan karbohidrat sebagai sumber energi utama sehingga menggunakan cadangan lemak untuk menggantikannya. Namun, proses ini akan menghasilkan keton, yaitu produk yang dihasilkan dari metabolisme lemak. Kadar keton yang kebanyakan dapat menyebabkan dehidrasi dan membuat senyawa kimia dalam darah kehilangan keseimbangan. Kondisi ini bahkan dilaporkan dapat memicu komplikasi serius, seperti gangguan ginjal, hati, hingga lemak darah.

Analisa pola diet yang disusun oleh tim ilmuwan nutrisi, ahli jantung, ahli diet, dan ahli kesehatan lainnya itu disusun untuk memerangi informasi yang salah yang tersebar luas tentang nutrisi yang dipromosikan oleh buku diet, blog, dan orang-orang di TikTok, Instagram, dan Twitter. Terlebih, banyak unggahan mengenai diet keto dan paleo telah melonjak dalam beberapa tahun terakhir. Jumlah misinformasi yang berkembang di situs media sosial bahkan disebut Christopher D. Gardner, selaku direktur studi nutrisi di Stanford Prevention Research Center, telah mencapai tingkat kritis.

"Masyarakat dan banyak profesional perawatan kesehatan cenderung bingung tentang pola makan yang menyehatkan jantung, dan memang seharusnya begitu. Banyak dari mereka mungkin merasa bahwa mereka tidak memiliki pelatihan atau waktu untuk mengevaluasi ciri-ciri penting dari diet yang berbeda," ujar Gardner yang merupakan komite dalam laporan tersebut, seperti dilansir dari The Washington Post.

Adapun diet dalam laporan itu dievaluasi untuk melihat seberapa dekat mereka selaras dengan pedoman untuk makan sehat jantung, yang didasarkan pada bukti dari beberapa dekade uji coba terkontrol secara acak, penelitian epidemiologi dan penelitian lainnya. Laporan itu juga mempertimbangkan faktor-faktor, seperti apakah diet memungkinkan fleksibilitas sehingga orang dapat menyesuaikannya berdasarkan preferensi budaya, pribadi seseorang, serta kendala anggaran.

Peringkat rendah untuk diet keto dan paleo diperkirakan akan menimbulkan kontroversi. Pada 2019 misalnya, ketika tiga dokter menerbitkan esai di JAMA Internal Medicine, yang memperingatkan bahwa antusiasme terhadap diet keto tak berlandaskan sains. Penelitian itu membuat para dokter yang terlibat penelitian banjir email baik yang berisi dukungan maupun kecaman yang mengkritisi temuan penelitian ketiganya.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top