Polri Diharapkan Transparan Usut Kasus Penembakan Bripda IDF
Pengamat Kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto
Pengamat Kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto mengingatkan Polri untuk transparan mengusut kasus tewasnya Bripda IDF akibat tertembak oleh seniornya sesama anggota Densus 88 Antiteror Polri.
JAKARTA - Pengamat Kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto mengingatkan Polri untuk transparan mengusut kasus tewasnya Bripda IDF akibat tertembak oleh seniornya sesama anggota Densus 88 Antiteror Polri.
"Agar tidak mengulang kasus Duren Tiga (pembunuhan Brigadir Joshua), Polri harus benar-benar transparan dalam mengungkap kasus tersebut (penembakan Bripda IDF)," kata Bambang dikonfirmasi di Jakarta, kemarin.
Menurut Bambang, Polri harus membuka seterang-terangnya siapa yang melakukan penembakan, menggunakan senjata apa, kapan, dan di mana tempat kejadian perkaranya, semua harus dibuka secara transparan.
"Sebaiknya melibatkan pihak-pihak eksternal untuk menjaga objektivitas dan transparansi," katanya.
Menurut dia, kasus kekerasan seperti tewasnya Bripda IDF akan terus terulang bila tidak ada revolusi mental di tubuh Polri.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Sriyono
Komentar
()Muat lainnya