Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pelanggaran Hukum

Polisi Tiongkok Selidiki Taipan Perusahaan Energi Ye Jianming

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

BEIJING - Kepolisian Tiongkok sedang menyelidiki dugaan pelanggaran hukum yang dilakukan taipan perusahaan energi Ye Jianming, melalui perusahaannya CEFC Group, dalam berinvestasi di luar negeri.

Presiden Republik Ceko, Milos Zeman, mengirimkan timnya Shanghai, yang diketuai oleh Vratislav Myná, untuk mengklarifikasi kepemilikan saham Ye Jianming di CEFC Group. Sebagai perusahaan energi dan jasa keuangan di Shanghai, CEFC Group berinvestasi sangat besar di Republik Ceko.


Delegasi Ceko itu sudah bertemu dengan tim CEFC Tiongkok yang diketuai oleh Chan Chauto. Chauto mengatakan bahwa Ye sudah bukan lagi sebagai pemegang saham atau eksekutif di perusahaan tersebut.

CEFC Eropa di mana Ceko menjadi bagian dari CEFC itu juga mengeluarkan pernyataan yang sama bahwa Ye sudah bukan pemegang saham atau eksekutif di CEFC.


Kejayaan Ye dan CEFC Group merupakan salah satu kisah yang paling menarik perhatian publik di Tiongkok. Ye secara pesat telah membangun kerajaan bisnis senilai 263 miliar yuan atau setara dengan 572 triliun rupiah.

Ye, yang awalnya hanya sebagai orang biasa, berubah secara mendadak menjadi orang kaya. Dalam waktu sekitar lima tahun, saudagar asal tenggara Provinsi Fujian ini menjadi salah satu pimpinan di perusahaan minyak paling besar di Tiongkok.


Sebelum mengembangkan sayapnya ke luar negeri, Ye mendirikan CEFC China Energy pada 2002. Perusahaan inilah yang menjadi cikal bisnis Ye hingga memiliki aset di berbagai negara.

Tetapi, perusahaan ini sejak awal memang terlibat dalam praktik bisnis yang curang dan menggunakan koneksi militer Tiongkok untuk kemajuan perusahaannya.


Seorang mantan pejabat di kantor Komisi Militer Pusat, Wang Hongyuan, diangkat menjadi sekretaris jasa konsultasi CEFC.


Setelah kebobrokan moral Ye dipublikasikan di internet pada 1 Maret lalu, saham dan obligasi perusahaan itu anjlok. Apalagi pada awal 2 Maret pihak berwenang Shanghai telah menyita perusahaan tersebut.


Diawasi polisi


Ye sering menjadi sorotan karena kemahirannya yang agresif dalam berbisnis di luar negeri, termasuk kesepakatan untuk membeli saham perusahaan minyak di Russia sebesar 9,1 miliar dollar AS.

Ye dan CEFC juga sangat aktif di Republik Ceko, dengan membeli perusahaan pembuat bir Pivovary Lobkowicz Group, maskapai Travel Service, dan sebuah klub sepak bola, SK Slavia Prague.


CEFC sendiri memegang 9,9 persen saham di J& T Finance Group, dan perusahaan tersebut mengumumkan bahwa pada bulan Oktober tahun lalu berencana untuk meningkatkan lagi sahamnya menjadi 50 persen. Hal itu akan menjadi kerja sama yang sangat besar di Republik Ceko.


Masalah Ye dan CEFC muncul ketika pada bulan Novemver lalu, Patrick Ho Chi-ping, mantan sekretaris di Hong Kong, ditangkap di New York karena tuduhan menyuap pemerintah Afrika melalui institusi keuangan Amerika.


Keberadaan Ye saat ini masih simpang siur. Sebuah sumber di Tiongkok mengatakan Ye ada di Tiongkok dan dalam pengawasan polisi. gma/scmp.com/P-4


Redaktur : Khairil Huda

Komentar

Komentar
()

Top