Polisi Tembaki Demonstran
Tendang Gambar Prayut l Seorang demonstran prodemokrasi menendang gambar PM Prayut Chan-Ocha saat terjadi aksi unjuk rasa di Monumen Demokrasi di Bangkok, Thailand, pada Minggu (18/7).
Thailand kembali diguncang aksi protes. Kali ini pengunjuk rasa turun ke jalan untuk kembali menuntut PM Prayut Chan-Ocha mundur dan mempercepat penanganan bagi melawan Covid-19 oleh pemerintah.
BANGKOK - Polisi Thailand telah mengarahkan peluru karet, gas air mata, dan meriam air, pada pengunjuk rasa di Bangkok pada Minggu (18/7) ketika para demonstran yang menentang pembatasan Covid-19 kembali turun ke jalan untuk menyerukan pengunduran diri Perdana Menteri Prayut Chan-Ocha dan memperingati setahun gerakan prodemokrasi.
Thailand saat ini menghadapi gelombang Covid-19 terburuknya hingga membuat rumah sakit - rumah sakit kewalahan menangani pasien. Yang memperburuk situasi ini adalah lambannya pengadaan vaksin oleh pemerintah, dimana pemerintah telah menuai kritik karena ekonomi Thailand terhuyung-huyung akibat diterapkannya pembatasan bisnis yang semakin ketat.
Dalam aksi unjuk rasa kali ini, pengunjuk rasa menumpuk kantong mayat tiruan yang dipenuhi cat merah di dekat persimpangan Monumen Demokrasi di Bangkok.
"Kami akan mati karena Covid-19 jika tetap tinggal di rumah, maka dari itu kami harus keluar," teriak seorang penyelenggara aksi protes, sebelum meneriakkan tiga tuntutan.
"Prayut Chan-Ocha harus mengundurkan diri tanpa syarat apa pun. Yang kedua adalah pemotongan anggaran untuk kerajaan dan tentara untuk digunakan melawan Covid-19, dan yang ketiga adalah beri kami vaksin mRNA," demikian 3 tuntutan demonstran
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya