Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pola Tidur yang Baik Dapat Mengimbangi Beberapa Risiko Genetik untuk Penyakit Jantung

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Memiliki jadwal tidur yang konsisten dan tidur siang yang cukup secara teratur dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular, penyakit jantung koroner, dan stroke, menurut sebuah penelitian baru.

Sudah diketahui bahwa tidur adalah bagian mendasar dari kesehatan, dan tidak cukup tidur dapat membahayakan kesehatan. Tidur yang terganggu karena kerja shift telah dikaitkan dengan risiko yang lebih tinggi terkena diabetes atau serangan jantung. Dan terlalu banyak atau terlalu sedikit tidur telah dikaitkan dengan risiko infeksi yang lebih tinggi.

Penelitian terbaru ini, yang diterbitkan di JAMA Network Open pada bulan April, juga sampai pada kesimpulan bahwa tidur yang baik berhubungan dengan kesehatan yang lebih baik. Namun yang menarik, mereka menemukan bahwa hubungan antara tidur yang baik secara konsisten dan penurunan risiko penyakit kardiovaskular adalah benar terlepas dari risiko genetik seseorang untuk mengembangkan penyakit tersebut.

"Hasil penelitian kami lebih lanjut menunjukkan bahwa individu dengan kecenderungan genetik yang lebih tinggi dapat memperoleh manfaat dari pola tidur yang baik secara terus-menerus," kata Xiaomin Zhang, MD, PhD, MPH, penulis studi dan profesor kesehatan kerja dan lingkungan di Huazhong University of Science and Technology Tongji Medical College, dikutip dari Health, Minggu (26/5).

Studi baru ini dikembangkan dari penelitian yang diterbitkan tahun lalu di European Heart Journal, yang menemukan bahwa orang yang menjaga pola tidur yang sehat selama dua hingga lima tahun mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.

Untuk menyelidiki lebih lanjut temuan ini, Zhang dan rekan-rekannya mengumpulkan data tentang kebiasaan tidur lebih dari 15.300 orang di Cina yang sudah pensiun. Usia rata-rata dalam kelompok tersebut adalah sekitar 66 tahun, dan sekitar 58% adalah wanita. Tidak ada peserta yang menderita kanker atau penyakit kardiovaskular ketika penelitian dimulai.

Para peserta mengisi kuesioner dan menjalani pemeriksaan kesehatan pada awal penelitian, dan kemudian lima tahun kemudian. Kuesioner tersebut meminta orang untuk melaporkan kebiasaan tidur mereka, termasuk waktu tidur, durasi tidur, kualitas tidur, dan tidur siang. Dari sana, tim peneliti menggunakan data untuk menentukan apakah kebiasaan tidur seseorang secara terus-menerus menguntungkan atau tidak menguntungkan.

"Tidur yang baik" berarti orang mengikuti empat kebiasaan: tidur 7 hingga 8 jam setiap malam, tidur antara pukul 22.00 hingga tengah malam, melaporkan kualitas tidur yang baik atau cukup, dan tidur siang tidak lebih dari satu jam. Selain kuesioner tidur ini, para peneliti menggunakan genotipe untuk menilai risiko genetik partisipan terkena stroke dan penyakit jantung koroner.

Pada akhirnya, Zhang dan rekan-rekannya menemukan bahwa orang yang melaporkan kebiasaan tidur yang baik secara konsisten memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit jantung koroner, penyakit kardiovaskular, dan stroke. Hal ini berlaku terlepas dari risiko genetik seseorang terhadap penyakit-penyakit ini.

Orang yang melaporkan kebiasaan tidur yang baik pada kedua titik dalam penelitian ini memiliki risiko 16% lebih rendah terkena penyakit jantung koroner dan 34% lebih rendah terkena stroke.

Untuk peserta yang tidur nyenyak secara konsisten dan memiliki risiko genetik yang rendah, mereka mengalami risiko penyakit jantung koroner 35% lebih rendah dan risiko stroke 52% lebih rendah dibandingkan dengan orang yang berada di ujung spektrum, yang berisiko tinggi terkena penyakit kardiovaskular dan memiliki kebiasaan tidur yang buruk.

"Hal ini tidak mengherankan, tetapi ini merupakan data pendukung tambahan yang baik untuk menunjukkan hubungan antara tidur dan penyakit kardiovaskular," kata Ashish Sarraju, MD, seorang staf ahli jantung pencegahan di Cleveland Clinic yang tidak terlibat dalam penelitian ini.

Temuan penelitian ini menekankan bahwa bahkan orang dengan risiko genetik tinggi untuk stroke dan risiko penyakit jantung koroner dapat menurunkan risiko mereka untuk kondisi ini dengan menjaga kebiasaan tidur yang baik.

"Tentu saja, mereka yang memiliki risiko genetik cenderung memiliki risiko yang lebih tinggi secara keseluruhan untuk penyakit kardiovaskular. Tetapi tidak ada alasan untuk percaya bahwa tidur kurang penting pada pasien-pasien tersebut," tutur Sarraju.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Rivaldi Dani Rahmadi

Komentar

Komentar
()

Top