Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Kesehatan Ternak I Sudah Tiba 800.000 Dosis Vaksin

PMK Tangerang Makin Meluas

Foto : antaranews
A   A   A   Pengaturan Font

Persebaran penyakit kuku dan mulut meluas dari semula hanya ditemukan di enam kecamatan, kini menjadi 13 kecamatan.

TANGERANG - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tangerang, Banten, menyebutkan bahwa wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak semakin meluas. Kini sedikitnya 293 ekor diduga terjangkit.
"Jadi, total sampai dengan Rabu ada 293 ekor ternak diduga terjangkit PMK," kata Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner pada DPKP setempat, Hustri Windayani, di Tangerang, Jumat (17/6). Dia menyebutkan wabah penyakit mulut dan kuku telah menyebar ke 13 wilayah kecamatan Kabupaten Tangerang dari sebelumnya hanya enam kecamatan.
"Saat ini terdapat 13 kecamatan yang dilaporkan ada hewan terkena PMK," tandasnya. Mereka adalah Kecamatan Curug, Panongan, Kelapa Dua, Pegedangan, Legok, Cikupa, dan Solear. Kemudian, Kecamatan Cisoka, Pasar Kemis, Rajeg 6, Sepatan Timur, Sindang Jaya, dan Balaraja.
Menurut Hustri, ternak yang ditemukan tertular PMK terdiri atas 224 ekor sapi, sembilan kerbau, 14 kambing, dan 46 domba. "Jadi, sejak awal ditemukan kasusnya memang terbilang sangat cepat dan tinggi penyebarannya," tutur Hustri. Dari sisi lokasi peternakan, sekarang tambah banyak. Jumlah hewan dalam satu kandang juga bertambah banyak. Maka, potensi penularan akan semakin cepat.
Meski demikian, dikatakan Hustri, dari ratusan hewan yang telah terjangkit, tercatat ada 80 ekor dinyatakan sembuh dari PMK setelah ditangani dengan pemberian antibiotik dan vitamin.
"Yang sembuh saat ini ada 80 ekor. Proses penyembuhannya memakan waktu maksimal 14 hari dari awal terindikasi PMK," ujarnya.
Sejauh ini, Hustri hanya bisa terus berupaya untuk melakukan pengawasan dan memberikan obat antibiotik terhadap hewan-hewan yang masih terindikasi.
"Vaksin belum ada alokasinya, tetapi mungkin nanti ada bantuan langsung dari pemerintah pusat," tuturnya.
Dia menambahkan bahwa jika nantinya para peternak menemukan hewan yang memiliki gejala PMK diharapkan segera melaporkan ke petugas peternakan atau satgas setempat. Tujuannya supaya dapat langsung ditangani.
"Kalau bisa, para pemilik ternak secepatnya melaporkan bila hewannya memiliki gejala-gejala PMK. Nanti bisa ditangani cepat," kata dia.

800.000 Dosis
Sementara itu, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, menyebutkan sebanyak 800.000 dosis vaksin PMK yang baru datang di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Banten, Jumat (17/6) dini hari, langsung didistribusikan ke berbagai daerah. Ini sebagai upaya percepatan penanganan wabah PMK.
Kemarin dapatkan 800.000 dosis. Mulai hari ini sudah bisa dilakukan delivery. Indonesia sendiri memesan tiga juta dosis dan diharapkan segera sampai, secara bertahap. Mentan berharap kedatangan vaksin bisa disambut dengan sigap melalui kerja sama yang baik oleh pemerintah daerah, crisis center, dan gugus tugas di kabupaten dan provinsi. Dengan begitu, mampu mempersiapkan penyuntikan sekaligus melakukan pengobatan secara maksimal.
"Saya berharap gugus tugas, crisis center kabupaten atau provinsi, bahkan secara nasional sudah mempersiapkan diri untuk penyuntikan vaksin ke ternak," katanya. Syahrul menerangkan distribusi vaksin akan dilakukan ke wilayah wabah PMK yang sudah dipetakan. Kementerian Pertanian sudah mengategorikan ternak yang diprioritaskan mendapatkan vaksin PMK.
Penyuntikan vaksin akan diprioritaskan untuk hewan sehat yang berada di zona merah dan kuning. Selain itu, vaksin PMK juga diprioritaskan pada ternak di wilayah sumber pembibitan, serta bagi ternak yang berada di wilayah sentra peternakan sapi perah. Ant/wid/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka

Komentar

Komentar
()

Top