PM Abe Batalkan Kebijakan karena Kesalahan Data

TOKYO - Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, diwartakan terpaksa harus membatalkan sebuah rancangan kebijakan ekonomi penting pada Kamis (1/3) setelah mengetahui data yang menunjang kebijakan itu ternyata memiliki sejumlah kesalahan.

"Oposisi telah mendapati sejumlah inkonsistensi data termasuk data statistik yang absurd tentang kerja lembur 45 jam per hari," demikian lapor media-media di Jepang.

Atas terdapatnya kesalahan itu, PM Abe telah meminta maaf pada parlemen dan membenarkan adanya kesalahan dalam statistik yang mendukung rencangan kebijakan tersebut.

Skandal kesalahan data tersebut jadi sorotan utama surat kabar nasional Jepang. Asahi Shimbun menulis bahwa skandal itu bakal mengakibatkan kerusakan pada pemerintahan pimpinan Abe. Sementara Yomiuri Shimbun menulis bahwa terpaksa harus membatalkan rancangan kebijakan itu untuk meminimalisasi kerusakan karena pada pengujung tahun ini akan ada pemilihan ketua partai.

AFP/I-1