Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Energi Terbarukan | RUU EBT Ditargetkan Siap pada 2022

PLTS Atap Didorong untuk Industri

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Industri-industri berinisiatif membangun sendiri pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dengan memanfaatkan atas atapnya yang luas.

JAKARTA - Pemerintah mendorong pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap untuk memenuhi kebutuhan industri. Sebab, sektor industri dan bisnis menjadi sektor potensial untuk mempercepat penetrasi energi baru dan terbarukan (EBT).

Tuntutan pasar yang makin kuat akan produk hijau atau green product mendorong sektor komersial dan industri beralih pada teknologi ramah lingkungan demi mempertahankan eksistensinya di pasar global.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Rida Mulyana, mengatakan, saat ini ada standar baru di bidang industri untuk menghasilkan berbagai produk ramah lingkungan agar bisa diekspor ke negara lain. Saat produk tersebut sampai di negara lain, akan diklasifikasi kembali apakah saat produksinya menggunakan energi dari pembangkit dengan emisinya tinggi. Apabila demikian, akan dikenakan pajak tinggi terhadap barang tersebut.

"Artinya, meskipun dari pabrik kita murah, tetapi kemudian karena dikenai pajak, barang kita itu tidak bisa bersaing," ujar Rida dalam diskusi daring di Jakarta, akhir pekan lalu.

Industri di Indonesia, disebut Rida, mulai meminta dipasok dengan listrik yang green. Untuk itu, industri-industri berinisiatif untuk membangun sendiri PLTS dengan memanfaatkan atas atapnya yang luas. Mereka bisa mengeklaim sebagian produk mereka diproduksi dengan menggunakan energi yang green, dalam hal ini adalah PLTS Atap. Presiden Jokowi, ujar Rida, juga berkali-kali menyampaikan terkait isu gas rumah kaca (GRK).
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Fredrikus Wolgabrink Sabini
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top