Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
DISKONTO

PLTA Batangtoru Akan Sinergikan Konservasi-Pembangunan

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Direktur Jenderal Konservasi dan Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Wiratno mengatakan, dalam pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batangtoru di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, pihaknya tetap menyinergikan antara kepentingan konservasi dan pembangunan.

Dirjen Wiratno menyatakan, KLHK terus berkoordinasi dengan ESDM untuk memastikan pembangunan blower terkait pembangunan PLTA itu nantinya tidak mengganggu habitat orang utan Tapanuli. Saat ini, eksosistem Batangtoru merupakan areal dengan luasan 110 ribu hektare kawasan yang dikelola 11 KPH.

Didalamya terdapat kawasan hutan lindung, hutan primer, pertanian dan area penggunan lain. "Jadi areal yang tersedia sebagai habitat orang utan masih sangat luas," kata dia melalui keterangan tertulis di Jakarta, Senin (20/8). Menurut dia, untuk menyetop kegiatan pembangunan PLTA Batangtoru bukan pilihan karena proyek ini strategis dan mempunyai dampak bagi pembangunan pertanian dan ekonomi.

Dia menambahkan pembangunan PLTA Batangtoru yang berada di area pengggunaan lain (APL) diperkirakan tidak akan menganggu habitat orang utan Tapanuli namun demikian, pihaknya akan mengundang pakar orangutan untuk melakukan penelitian. "Apa pun kepentingan, semua harus berdasarkan kajian ilmiah agar tidak menimbulkan pertentangan di kemudian hari," kata dia.

Sebelumnya, Direktur Teknik dan Lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Munir Ahmad mengatakan, PLTA khususnya yang bertipe peaker bisa dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan listik dan meminimalkan penggunaan pembangkit berbahan bakar minyak (BBM) pada saat beban puncak.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top