PLN Sebaiknya Fokus Bangun Pembangkit EBT
Sementara itu, Direktur Eksekutif Energi Watch Indonesia (EWI), Ferdinand Hutahaean, menegaskan PLN harus berbenah terutama dalam mengatasi tumpukan beban utang yang mencapai 500 triliun rupiah.
Beban utang tersebut jangan sampai makin menggunung karena keputusan manajemen yang kurang tepat dalam berinvestasi pada pembangkit yang berpotensi hilang di masa depan seperti pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara. "Dalam jangka panjang investasi ke energi hijau sudah tepat karena EBT sudah menjadi keniscayaan," kata Ferdinand.
PLN pun oleh berbagai kalangan diminta meninjau kembali Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2021-2030, meskipun sudah memperbesar porsi pembangkit EBT menjadi 51,6 persen dibanding pembangkit energi fosil 48,4 persen
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya