Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

PLN Gunakan Tenaga Surya untuk Melistriki Desa di Papua dan Papua Barat

Foto : ANTARA/HO-Humas PLN UIW Papua dan Papua Barat

Salah satu pembangkit yang dimiliki PLN di wilayah Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya.

A   A   A   Pengaturan Font

JAYAPURA - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat menyebutkan dalam melistriki desa terpencil kebanyakan menggunakan tenaga surya, denganmemanfaatkan potensi energi lokal yang sesuai dengan kondisi geografis.

General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat, Budiono, di Jayapura, Sabtu (1/7), mengatakan energi surya merupakan salah satu upaya PLN dalam melistriki masyarakat setempat di seluruh Tanah Papua.

"Mayoritas desa yang ada di Papua dan Papua Barat dilistriki dengan menggunakan energi tenaga surya di mana kami sesuaikan dengan kondisi wilayah tersebut," katanya pula.

Seperti dikutip dari Antara, Budiono mengatakan penggunaan energi lokal merupakan salah satu cara mempercepat untuk melistriki desa-desa yang belum berlistrik.

"Mengingat ketersediaan listrik merupakan salah satu poin penting dalam kebutuhan hidup untuk menunjang akses pendidikan, ekonomi bahkan jangka panjang pertumbuhan bisnis dan industri di daerah," ujarnya.

Dia menjelaskan seperti yang digunakan oleh kedua kampung di Papua Barat, Kabupaten Raja Ampat yakni Kampung Audam dan Kampung Mutus, di mana keduanya berhasil menggunakan dua pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).

"Selama ini warga di dua kampung tersebut masih sulit mendapatkan akses listrik. Hal ini dikarenakan wilayahnya yang cukup jauh dan sulit dijangkau. Sehingga penggunaan pembangkit hijau yang dinilai praktis dipilih sebagai jawaban untuk melistriki," kata Budiono.

Dia menambahkan selain itu, juga menjadi salah satu upaya PLN untuk mendukung percepatan bauran energi baru terbarukan serta mencapai target net zero emission (NZE) pada 2060.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top