Ini yang Dilakukan TNI AU untuk Perkuat Pertahanan Siber
Komandan Wingdik 500/Umum Kolonel Pnb Dwi Pantinovan saat membuka pelatihan pertahanan siber di Bogor, Jawa Barat, Senin (13/1/2025).
Foto: ANTARA/HO-Dispen TNI AUJakarta - Jajaran TNI AU memperkuat pertahanan siber dengan membuka Kursus Dasar Pertahanan Siber angkatan pertama untuk para prajurit di Skuadron Pendidikan (Skadik) 506 Wing Pendidikan (Wingdik) 500/Umum di Bogor, Senin (13/1).
Dalam siaran pers resmi yang diterima ANTARA, Selasa, kursus penguatan siber itu diikuti oleh 49 prajurit yang terdiri dari beragam satuan di TNI AU.
Komandan Wingdik 500/Umum Kolonel Pnb Dwi Pantinovan menjelaskan penguatan pertahanan siber perlu dilakukan guna mengantisipasi ancaman serangan siber dari negara lain.
Ancaman siber itu bisa berupa serangan menggunakan informasi yang dapat merugikan negara hingga peretasan situs-situs strategis pemerintah.
Untuk mengantisipasi itu, Dwi menilai perlu adanya penguatan dasar seperti meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) TNI AU melalui pelatihan di bidang pertahanan siber.
Penguatan SDM itu dapat diikuti dengan peningkatan teknologi yang dapat menunjang pertahanan siber.
Dengan hadirnya prajurit TNI AU yang memiliki pengetahuan tentang pertahanan siber, Dwi Pantinovan yakin Indonesia akan dengan mudah mengantisipasi atau pun menangkal beragam serangan informasi.
"Jadilah prajurit yang adaptif, profesional, unggul, dan humanis demi kemajuan TNI Angkatan Udara dan pertahanan negara,” kata Dwi dalam siaran pers.
Sebelumnya, Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono telah melakukan beragam upaya untuk memperkuat pertahanan siber negara.
Salah satunya yakni menyisipkan latihan simulasi pertahanan siber dalam rangkaian latihan Angkasa Yudha yang digelar pada 2024 lalu.
"Ya jadi siber kita menggunakan semua kekuatan yang ada kita miliki, software maupun hardware yang kita miliki," kata Tonny dalam jumpa pers di lapangan Mabes AU, Cilangkap, Jakarta Timur.
Dengan memperkuat kekuatan siber, Tonny yakin Indonesia dapat menangkal serangan informasi dan peretasan dari negara asing.
Tonny melanjutkan, dalam latihan tersebut pihaknya akan membuat skema penyerangan siber dan bagaimana cara untuk menanggulanginya.
"Kita juga bekerja sama dengan BSSN, jadi nanti akan ada skenario skenario bagaimana siber kita, IT kita diserang kemudian bagaimana kita juga melatih untuk menyerang kembali," ujar dia.
Berita Trending
- 1 Selama 2023-2024, ASDP Kumpulkan 1,72 Ton Sampah Plastik
- 2 Kemenperin Desak Produsen Otomotif Tiongkok di Indonesia Tingkatkan Penggunaan Komponen Lokal
- 3 Jepang Siap Dukung Upaya RI Wujudkan Swasembada Energi
- 4 Irena Sebut Transisi Energi Indonesia Tuai Perhatian Khusus
- 5 Perkuat Kolaborasi, PM Jepang Dukung Indonesia untuk Jadi Anggota Penuh OECD