Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penanganan Penyakit

PKK dan Posyandu Edukasi Gagal Ginjal Akut

Foto : ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna

Kepala Dinas Kesehatan DKI Widyastuti

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Dinas Kesehatan DKI Jakarta melibatkan kaum ibu yang tergabung dalam Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) dan pos pelayanan terpadu (posyandu) untuk mengedukasi pencegahan gagal ginjal akut yang menyerang anak.
"PKK dan segenap kader posyandu bahu-membahu memotivasi masyarakat tentang masalah ini," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI, Widyastuti, Sabtu. Ia mengharapkan semua pihak tergerak memberikan pemahaman kepada masyarakat mengingat kasus gagal ginjal akut misterius terus bertambah.
"Semakin cepat terdeteksi, tambah cepat ditangani," ucap Widyastuti. Saat ini, pemerintah pusat sedang meneliti penyebab timbulnya penyakit gagak ginjal akut misterius itu. Kementerian Kesehatan juga sudah menertibkan edaran untuk tidak menjual atau menggunakan obat sirop yang kandungan zat tambahan di dalamnya diduga menjadi salah satu pemicu gagal ginjal akut pada anak.
"Sambil berproses secara paralel menunggu hasil, jajaran Pemprov DKI mengambil langkah mengamankan sementara tidak menggunakan salah satu zat yang diduga bisa menjadi pemicu gagal ginjal akut," katanya. Sementara itu, 40 anak meninggal dunia terkait gagal ginjal akut misterius di Jakarta.
Dinas Kesehatan DKI menjelaskan, gejala awal gagal ginjal akut misterius di antaranya demam, diare dan muntah, batuk pilek. Kemudian, gejala lanjutan di antaranya jumlah urine dan frekuensi buang air kecil berkurang, badan membengkak, penurunan kesadaran dan sesak napas. Jika ditemukan gejala demam, diare, muntah, frekuensi buang air kecil berkurang, sebaiknya dalam 12 jam harus segera dibawa ke fasilitas kesehatan.
"Semakin cepat terdeteksi, tambah baik perbaikan penyakit," tambah Widyastuti. Adapun langkah yang perlu dilakukan untuk mencegah gangguan ginjal di antaranya cukupi kebutuhan cairan harian sesuai dengan usia, konsumsi makanan lengkap dan gizi seimbang. Kemudian, terapkan pola hidup sehat, hindari mengonsumsi obat keras terbatas tanpa resep dokter.
Sebelum ini, epidemiolog Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman, mendesak pemerintah segera menetapkan kasus gagal ginjal akut anak sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). "Ini masalah jiwa. Kita kecolongan, tapi bukan berarti kegagalan harus dibiarkan. Dengan menyatakan KLB, pemerintah bisa segera memperbaiki. Kalau ada yang tidak teridentifikasi bisa fatal ya," katanya.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka

Komentar

Komentar
()

Top