Selasa, 21 Jan 2025, 21:33 WIB

Pimpinan MPR Akan Temui Presiden Prabowo dalam Momentum 100 Hari Kerja

Ketua MPR RI, Ahmad Muzani, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (21/1/2025).

Foto: ANTARA

JAKARTA– Ketua MPR RI, Ahmad Muzani, mengatakan bahwa jajaran pimpinan MPR RI berencana bertemu dengan Presiden RI Prabowo Subianto untuk mendiskusikan berbagai persoalan negara dalam rangka momentum 100 hari kerja pemerintahan Prabowo-Gibran.

"Kami akan mengajukan waktu berkonsultasi dengan Presiden, pimpinan MPR ya menyampaikan pandangan, pemikiran, dan diskusi dengan Presiden tentang persoalan-persoalan negara," kata Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (21/1).

Dia menyebut rencana silaturahmi tersebut telah disepakati bersama dalam Rapat Pimpinan MPR RI hari ini.

"Tadi di rapat pimpinan kami, kami menyepakati untuk bersilaturahmi dan berkonsultasi dengan Presiden," ucapnya.

Adapun terkait perlu tidaknya evaluasi terhadap sejumlah menteri dalam Kabinet Merah Putih (KMP) dengan merombak susunan kabinet pada momentum 100 hari kerja Presiden, Muzani mengatakan hal itu sepenuhnya menjadi hak prerogatif Presiden.

"Itu (reshuffle) kewenangan sepenuhnya ada di Presiden. Saya belum tanya, saya belum ketemu," ujarnya.

Terkait sejumlah kasus melibatkan menteri KMP yang mencuat ke publik beberapa waktu belakangan, dia memandang bahwa hal tersebut tak ubahnya sebagai bagian dari penyempurnaan proses pemerintahan bekerja.

"Pak Prabowo yang seperti itu selalu merasa bahwa itu bagian dari upaya untuk penyempurnaan terhadap sistem pemerintahan yang dijalankan," tuturnya.

Dia pun membalikannya ke publik, apakah sejumlah kasus yang menuai sorotan masyarakat atas perilaku beberapa menteri di KMP itu menganggu kinerja positif yang dicapai pemerintahan Presiden Prabowo.

"Jadi sebagai manusia biasa, selalu ada kekurangan, dan apa yang disampaikan oleh berbagai macam kalangan itu bagian dari upaya untuk menyempurnakan bagi jalannya proses pemerintahan," kata Sekjen Gerindra itu.

Sebelumnya, Rabu (23/10/2024), Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto, mengatakan bahwa penggunaan kop surat kementerian pada surat undangan haul orang tuanya merupakan murni kesalahan administrasi.

Kemudian pada Jumat (6/11/2024), eks Utusan Khusus Presiden Prabowo Subianto untuk bidang Kerukunan Umat Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, Miftah Maulana Habiburrahman yang akrab disapa Gus Miftah, memutuskan mengundurkan diri dari jabatannya.

Keputusan tersebut diambil setelah dirinya menjadi sorotan publik lantaran video viral di media sosial yang memperlihatkan dirinya mengolok-olok seorang penjual es teh saat mengisi acara pengajian di Magelang, Jawa Tengah.

Adapun pada Senin (20/1/2025), ratusan pegawai ASN di lingkungan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) RI menggelar aksi damai terhadap Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Satryo Soemantri Brodjonegoro, yang dipicu pemberhentian mendadak kepada pegawai di lingkungan setempat.

Redaktur: Bambang Wijanarko

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan: