Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pihak Shiddiqiyyah Mengklarifikasi Tuduhan Pelecehan Seksual di Lingkungan Pesantren

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Beredar berita terkait proses pemberkasan kasus tuduhan pelecehan seksual yang dilakukan oleh santri Pesantren Majma'al Bahrain Hubbul Wathon Minal Iman-Shiddiqiyyah (Bapak Mochammad Subchi Azal Tsani) kepada mantan santrinya yang saat ini sedang dalam proses Pra-Peradilan diklarifikasi oleh pihak pesantren.

"Kami ingin tegaskan bahwa tuduhan tersebut adalah FITNAH dan DIREKAYASA untuk mengkriminalisasi Pesantren Majma'al Bahrain Hubbul Wathon Minal Iman-Shiddiqiyyah," kata Edi Setiawan selaku Ketua Pelestarian Organisasi Shiddiqiyyah.

Ia juga menjelaskan fakta sebenarnya yang terjadi adalah sebagaimana kronologi peristiwa adalah bahwa adanya keluarga nasab (biologis) dari Bapak Kyai Mochammad Muchtar Mu'thi yang ingin menggantikan kedudukan Beliau sebagai Mursyid Thoriqoh Shiddiqiyyah dan Pimpinan Pesantren Majma'al Bahrain Hubbul Wathon Minal Iman-Shiddiqiyyah dan dibalik itu adalah untuk bisa menguasai lahan Pesantren Majma'al Bahrain Hubbul Wathon Minal Iman-Shiddiqiyyah baik di Pusat pesantren Losari Ploso Jombang maupun tanah Pesantren di Puri Semanding Jombang.

Selain itu, kata Edi, fitnah tersebut dilakukanlah rencana yang sudah puluhan tahun dipersiapkan untuk penghancuran Shiddiqiyyah oleh EY, LL, BLL, ZZ, QM dan TN yang didukung mantan-mantan murid Shiddiqiyyah dan kemudian disebut Gerombolan Fitnah. Dimana rencana itu mentargetkan hancurnya Bapak Kyai Mochammad Muchtar Mu'thi, Ibu Nyai Shofwatul Ummah dan Gus Mochammad Subchi Azal Tsani serta keluarganya.

"Dan isu fitnah terhadap Kyai Mochammad Muchtar Mu'thi disebarkan sudah puluhan tahun berjalan, diantaranya bahwa Kyai Mochammad Muchtar Mu'thi tidak paham murid-muridnya, pelupa, bisa dipaksa, bisa dimanipulasi, bisa dipengaruhi, dan lain-lain sampai puncaknya adalah mereka mengupayakan supaya bapak Kyai Mochammad Muchtar Mu'thi masuk ke ranah hukum dan peristiwa jatuhnya beliau sampai patah tulang kaki di rumah EY yang membuat beliau sempat ada dalam kondisi kritis selama beberapa minggu," kata Edi.

Menurutnya isu fitnah terhadap Gus Mochammad Subchi Azal Tsani juga dilakukan sejak beliau masih kecil. Fitnah dan rekayasa kemudian dihantamkan lagi tahun 2017 dengan menyiapkan wanita-wanita untuk mengaku sebagai korban pelecehan seksual oleh Gus Mochammad Subchi Azal Tsani.

Kyai Muchammad Muchtar Mu'thi dan Pengurus Organisasi di lingkungan Shiddiqiyyah kemudian melakukan klarifikasi ditambah dengan adanya pengakuan MNK bahwa mereka disuruh EY, ZZ dan TN untuk membuat fitnah itu. Pada tahun 2019 isu fitnah tersebut dilaporkan ke POLRES Jombang hingga muncul status tersangka tanpa adanya pemeriksaan terlebih dahulu, kemudian diviralkan di media massa dan media sosial hingga menjadi berita nasional.

"Supaya semua orang paham bahwa apa yang terjadi pada Gus Mochammad Subchi Azal Tsani, Ibu Nyai Shofwatul Ummah dan yang terjadi pada Bapak Kyai Mochammad Muchtar Mu'thi, itu semua adalah upaya kriminalisasi pesantren untuk menghancurkan Pesantren Majma'al Bahrain Hubbul Wathon Minal Iman-Shiddiqiyyah sebagai salah satu benteng pertahanan NKRI dan benteng pertahanan agama Islam," katanya.

Edi juga menegaskan bahwa bagi pihaknya kesuluruhan fakta ini menyangkut kelestarian Ajaran Thoriqoh Shiddiqiyyah dan Pesantren Majma'al Bahrain Hubbul Wathon Minal Iman-Shiddiqiyyah maka kami akan berupaya dengan maksimal untuk menyuarakan kebenaran ini dan menuntut keadilan.

"Apalagi Beliau Sang Guru, Kyai Mochammad Muchtar Mu'thi menyemangati kami untuk mempertahankan Shiddiqiyyah apapun resikonya," tutupnya.


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top