Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Larangan Mudik

PHRI Optimistis Industri Hotel Tumbuh 30 Persen

Foto : ANTARA/Galih Pradipta

Petugas menyiapkan bus Transjakarta untuk petugas medis yang menginap di Hotel Grand Cempaka Bisnis, Jakarta, beberapa waktu lalu.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah pusat melarang mudik Lebaran tahun 2021. Meski demikian, tak menjadi hambatan bagi Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) untuk membidik peningkatan okupansi hotel hingga 30 persen
"Kemungkinan, ada peningkatan signifikan juga, karena biasanya libur Idul Fitri, teman-teman non muslim biasanya pergi ke luar negeri (LN). Tapi sekarang enggak bisa tentu pasti banyak yang stay, mungkin sebagian besar di mereka masuk hotel-hotel, kita harap hotel tumbuh sekitar 20-30 persen," kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Jakarta, Sutrisno Iwantono, di Jakarta, Senin (5/4).
Sebagai informasi, larangan mudik yang berlaku pada 6-17 Mei 2021 itu diterapkan mengingat tingginya angka penularan dan kematian akibat Covid-19 setelah beberapa kali libur panjang, khususnya setelah libur Natal dan Tahun Baru.
Sutrisno mengatakan sebenarnya larangan mudik yang paling diuntungkan adalah daerah. Karena masyarakat yang berasal dari Jakarta dan kota-kota besar lain memanfaatkan libur lebaran.
"Dalam kondisi libur begini, Jakarta juga sebagai tempat wisata sebagai biasanya kelompok-kelompok non muslim, karena libur panjang mereka juga pergi ke Jakarta," kata Sutrisno.

Okupansi Hotel
Menurut Sutrisno, pihaknya lebih suka pemerintah tidak mengeluarkan larangan mudik kepada masyarakat. Namun, pihaknya menyadari problem Covid-19 ini begitu berat bagi semua pelaku usaha pariwisata, sehingga pengendalian penularan lebih penting dari yang lain.
"Oleh karena itu, kita mengikuti aturan pemerintah dan pandemi segera selasai sehingga kita bisa kembali menjalankan kehidupan secara normal," ujar Sutrisno.
Sutrisno menambahkan dengan adanya program-program dari pemerintah bisa mengganti warga yang untuk dilarang mudik. Jadi pihaknya minta sekarang kepada pemeritah untuk meningkatkan spanding untuk menciptakan daya beli masyarakat.
Sementara itu, Plt Kadisparekraf DKI Gumilar Ekalaya mengatakan kebijakan larangan mudik ini lebih banyak ke daerah dan provinsi-provinsi lain. Kebanyakan masyarakat yang berasal dari Jakarta mudik ke kampung halaman di berbagai daerah di Indonesia.
"Nah tentunya, kami juga sangat mendorong dengan adanya larangan mudik ini kita bisa manfaatkan maksimal mungkin, program-program staycastion-staycastion dengan buat paket-paket liburan di Jakarta," ujarnya. jon/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Yohanes Abimanyu

Komentar

Komentar
()

Top