Selasa, 24 Des 2024, 01:55 WIB

PGI Harap Perayaan Natal Jadi Momentum Merajut Solidaritas dan Empati di Tengah Adanya Konflik dan Bencana

Pendeta Jacklevyn Fritz Manuputty

Foto: ANTARA/Tangkapan layar BNPB

JAKARTA - Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) Pendeta Jacklevyn Fritz Manuputty berpesan agar umat Kristen dalam merayakan Natal 2024 tidak secara berlebihan, mengingat masih adanya konflik peperangan di negara lain dan sejumlah bencana yang terjadi di Indonesia.

“Kami berharap pelaksanaan ibadah-ibadah Natal tahun ini tidak dilakukan secara meriah yang berlebihan. Masih ada konflik, peperangan, bencana terjadi di berbagai belahan dunia yang membutuhkan kontemplatif dan empati yang sangat dalam. Ibadah dan perayaan Natal kita diajak untuk merefleksikan nilai-nilai dan martabat kemanusiaan dan lingkungan dalam kaitan dengan proses-proses dehumanisasi atau kehancuran kemanusiaan akibat perang, akibat konflik, bencana yang terjadi di sekitar kita,” kata Pendeta Jacky Manuputty saat dihubungi di Jakarta, Senin (23/12).

Pihaknya berharap perayaan Natal tahun ini berjalan dengan damai dan sukacita. “Semoga Natal di tahun ini berlangsung dengan tenang, damai. Umat Kristen dapat merayakan Natal dan menyelenggarakan ibadah Natal dengan damai dan sukacita,” kata Jacky Manuputty.

Ia mengatakan bahwa dalam perayaan Natal 2024 ini seluruh umat Kristen diajak untuk merefleksikan nilai-nilai dan martabat kemanusiaan serta lebih peka terhadap lingkungan.

Pihaknya juga meminta umat Kristen untuk selalu menjaga kerukunan dan menghargai keberagaman.

Terkait dengan kerukunan, Pendeta Jacky Manuputty menambahkan bahwa makna Natal sejatinya adalah solidaritas Allah kepada manusia, solidaritas yang lintas batas agama, lintas batas etnis, dan perbedaan lainnya.

Kebersamaan 

Sementara itu, Ketua Umum (Ketum) Perayaan Natal Nasional 2024 Thomas Djiwandono mengatakan perayaan Natal Nasional 2024 akan dilaksanakan di Indonesia Arena, Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, pada 28 Desember mendatang.

“Puncak perayaan Natal Nasional 2024 akan diadakan pada tanggal 28 Desember di Indonesia Arena, Kompleks Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta,” ujar Thomas di Jakarta, Senin.

Perayaan kali ini mengusung tema “Marilah Sekarang Kita Pergi ke Bethlehem”, yang diambil dari penggalan ayat Alkitab Lukas 2:15. Tema ini mencerminkan tiga makna penting yang ingin disampaikan dalam perayaan Natal tahun ini.

Menurut Thomas, tema tersebut mengandung makna refleksi atas nilai-nilai pengharapan, kesederhanaan, dan damai sejahtera. “Pertama, menjadi refleksi atas nilai-nilai pengharapan kesederhanaan, dan damai sejahtera. Kedua, kesederhanaan adanya lampin kandang domba ada yang gembala, ada yang raja, dan bahkan ada yang suci namun menjadi sederhana,” kata dia. 

Ketiga, inklusifitas, yaitu mengajak semua umat manusia untuk bersuka cita atas kelahiran Juru Selamat, tanpa memandang status sosial, dan juga mengajak untuk peduli pada lingkungan hidup.

Perayaan Natal Nasional 2024 juga menggambarkan semangat kebersamaan dan toleransi di Indonesia. Puncak perayaan Natal Nasional 2024 dijadwalkan akan dihadiri oleh Presiden Prabowo Subianto, para pejabat kementerian dan lembaga negara, pimpinan KWI, PGI, serta tokoh lintas agama. Perayaan ini diperkirakan akan dihadiri sekitar 12.000 orang.

Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) mengajak umat Katolik di Tanah Air untuk turut berpartisipasi dalam puncak perayaan Natal Nasional 2024 di GBK mendatang. “Saya sebagai perwakilan dari Konferensi Waligereja Indonesia tentu mengajak umat Katolik untuk terlibat dalam puncak perayaan Natal Nasional 2024,” ujar Sekretaris Komisi KWI Romo Diakon Frans Adi Kristi Prasetya di Jakarta, Senin.

Romo Kristi mengungkapkan bahwa tema Natal kali ini, “Marilah Sekarang Kita Pergi ke Bethlehem”, mengandung makna mengajak umat untuk merenungkan ajakan kasih dan solidaritas.

Redaktur: Sriyono

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan: