Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sektor Peternakan I Harga Daging Ayam Lokal Kalah dengan Impor Karena Praktik Kartel Pakan Ternak

Peternak Lokal Terancam Serbuan Daging Impor

Foto : Sumber: Kementerian Perdagangan - KORAN JAKARTA/ON
A   A   A   Pengaturan Font

"Produksi daging ayam lokal memang tidak efesien karena harga pakan ternak yang mahal. Ini karena ada praktik kartel dalam produksi pakan ternak. Pabrik pakan rata-rata milik pemodal asing dengan bahan baku jagung impor. Kondisi tersebut mempersulit peternak kecil dan menengah, yang sangat bergantung dengan pakan ternak," kata Ramdan.

Mereka terombang-ambing harga pakan ayam yang terus naik sehingga margin mereka kecil sekali. Sementara peternak kelas atas sudah punya pabrik sendiri. Situasi tersebut makin parah dengan masuknya daging ayam impor. Sebelum kedatangan impor, stok sudah ada hampir empat juta ton, sedangkan kebutuhan hanya tiga juta ton.

Penyebab surplus sendiri karena pedagang membeli saat daging ayam murah, disimpan menunggu harganya naik, baru dijual. Masa simpan paling lama satu tahun, nanti setelah itu dijual untuk bahan baku produk turunan seperti sosis dan sebagainya sehingga batas penyimpanan bertambah lama.

Menurut Ramdan, pemerintah seharusnya membuat afirmasi agar peternak lokal bisa untung, tidak kalah dengan impor. Sementara daging impor masih bisa masuk karena keputusan WTO tidak boleh ada pembatasan, meskipun pemerintah sedang sidang banding untuk daging ayam impor yang dipermasalahkan kehalalannya.

Pinggirkan Peternak Lokal
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top