Petenis Russia-Belarusia Diizinkan Tampil di Australia Open
Novak Djokovic
Sebelumnya, pemilik 21 gelar Grand Slam itu diusir dari Australia karena tidak divaksinasi dan dilarang masuk kembali hingga 2025, meski pemerintah Australia bisa mengesampingkan larangan itu atas kebijakan khusus. Tiley mengatakan pihaknya tidak memiliki kontak dengan pemerintah tentang Djokovic. Penyelenggara Australian Open tidak dapat melobi atas nama petenis Serbia itu.
"Ini bukan masalah yang bisa kami lobi. Ini masalah mereka berdua dan kemudian tergantung pada hasilnya. Kami akan menyambutnya di Australian Open," tandasnya. Pollitisi oposisi Australia Karen Andrews, yang menjadi menteri dalam negeri ketika Djokovic dideportasi, mengatakan kepada radio ABC bahwa mantan petenis nomor satu dunia itu seharusnya tidak diberi perlakuan khusus.
"Ini akan menjadi tamparan di wajah bagi orang-orang di Australia yang melakukan hal yang benar, divaksinasi dan melakukan semua yang perlu mereka lakukan jika tiba-tiba Novak Djokovic diizinkan kembali ke negara itu hanya karena dia seorang petenis elite" ujar Andrews.
Penyelenggara menargetkan 900.000 penonton di ajang acara 2023, dengan satu juta fans sebagai tujuan akhir. Tiley mengatakan rekor kehadiran sebelumnya adalah sekitar 820.000 orang. ben/AFP/G-1
Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Komentar
()Muat lainnya