Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Petani Suriah Pilih Tinggalkan Lahan Pertanian untuk Pekerjaan Tetap

Foto : AFP/Delil SOULEIMAN

Tinggalkan Pertanian | Omar Abdel-Fattah saat berjalan melintasi lahan pertanian di Desa Jaabar al-Saghir di Provinsi Raqa, yang ia sewakan ke petani lain beberapa waktu lalu. Sektor agrikultur Suriah mengalami keterpurukan akibat perang dan perubahan iklim dan hal ini mendorong para petani untuk mencari pekerjaan lain dengan pendapatan tetap.

A   A   A   Pengaturan Font

Konflik, kekeringan dan krisis ekonomi selama bertahun-tahun membuat para petani di Suriah meninggalkan lahan pertanian dan memilih pekerjaan lain untuk menafkahi keluarganya.

Setelah bertahun-tahun dilanda perang, kekeringan, dan krisis ekonomi, Omar Abdel-Fattah terpaksa menyewakan lahan pertaniannya di timur laut Suriah dan lebih memilih pekerjaan yang lebih stabil untuk menafkahi keluarganya.

"Saya sedih melihat orang lain menggarap lahan saya," kata Abdel-Fattah, 50 tahun, yang telah menanam gandum, kapas, dan sayuran di Jaabar al-Saghir, di Provinsi Raqa, Suriah, selama tiga dekade.

Dia mengatakan dirinya harus meninggalkan pertanian untuk memenuhi kebutuhan hidup dan memberikan pendidikan kepada delapan anaknya karena dia sudah tidak mampu lagi menanggung biaya pertanian, termasuk irigasi.

Pertanian pernah menjadi pilar perekonomian Suriah timur laut. Wilayah ini merupakan lumbung pangan negara ini sebelum tahun 2011, ketika pemerintah menekan protes damai, sehingga memicu konflik yang telah menewaskan lebih dari 500.000 orang dan membuat jutaan orang mengungsi.

Saat ini dampak perubahan iklim terutama peningkatan suhu dan kekeringan serta kenaikan biaya, memberikan pukulan telak terhadap produksi pertanian dan keluarga yang bergantung pada pertanian untuk bertahan hidup.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top