Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Petani Sawit Perlu dilindungi

Foto : Istimewa

Ketua Umum Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), Gulat ME Manurung.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA-Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) meminta pemerintah untuk melindungi petani sawit nasional. Sebab, saat ini kondisinya terpuruk karena harga tandan buah segar (TBS) anjlok Perlindungan itu dalam bentuk regulasi yang sesuai dengan kondisi riil di lapangan.

Ketua Umum Apkasindo, Gulat ME Manurung menuturkan besok Selasa, (17/5), petani kelapa sawit akan menggelar aksi di Jakarta. Salah satu pesan dalam aksi itu ialah meminta Presiden Jokowi untuk memerintahkan Menteri Pertanian supaya merevisi Permentan 01/2018 tentang Tataniaga TBS (Penetapan Harga TBS).

Permintaan itu kata Gulat karena harga TBS yang diatur di Permentan 01 tersebut hanya ditujukan kepada petani yang bermitra dengan perusahaan. Padahal petani bermitra dengan perusahaan hanya

tujuh persen dari total luas perkebunan sawit rakyat (6,72 juta ha).

"Gak masuk akal yang 93 persen (petani swadaya) terabaikan haknya dalam harga TBS Disbun," tegas Gulat di Jakarta, Senin (16/5)

Apalagi lanjut Gulat, hasil penelitian PPKS (Pusat Penelitian Kelapa Sawit) Medan, awal tahun 2022, sudah memberikan gambaran bahwa rendemen petani swadaya sudah di atas rendemen petani plasma.

Apkasindo meminta kepada Presiden agar melindungi 16 juta petani sebagai dampak turunnya harga TBS sawit sebesar 70 persen di 22 provinsi sawit.

Terkait masalah minyak goreng, Apkasindo mengusulkan agar Pemerintah membuat regulasi yang mempertegas pabrik kelapa sawit (PKS) dan Pabrik minyak goreng sawit (MGS) harus 30 persen dikelola oleh Koperasi untuk kebutuhan domestik, biar urusan eksport di urus oleh Perusahaan besar, sehingga kejadian saat ini (kelangkaan MGS) tidak bersifat musiman (tidak terulang lagi).

Kemudian, untuk menjaga jangan sampai gagal, aparat perlu dilibatkan untuk memperkokoh jaringan distribusi minyak goreng sawit terkhusus yang bersubsidi.

"Kami yakin pasti clear kalau TNI-POLRI sudah dilibatkan. Contohnya saja program vaksin sukses dan cegah karhutla (kebakaran hutan dan lahan), hasilnya asap langsung hilang sejak 2015 sampai sekarang," ujar Gulat.

Terkait aksi besok sambung Gulat, Apkasindo akan mengerahkan petani di 22 Provinsi se-Indonesia mulai pukul 09.00-12.00 WIB (17/5). Aksi itu utamanya menyoal anjloknya harga TBS, terkhusus sentra perkebunan sawit.

Ketua Apkasindo Kalimantan barat (Kalbar) Indra Rustandi, mengaku datang ke Jakarta karena melihat Kementerian terkait tidak becus mengurus kami petani sawit.

"Lihat saja Dirjen Perkebunan sudah hampir 2 tahun Plt (pelaksana tugas), jadi bagaimana kami dapat perhatian? Padahal sawit sangat strategis dan roh ekonomi Indonesia dalam 5 tahun terakhir, apalagi Menteri Perdangan yang sudah membuat kami menderita," tutur Indra.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top