Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Petani Porang Wajib Tahu: Kenapa Porang Indonesia Tak Bisa Masuk Tiongkok

Foto : ANTARA/HO

Seorang petani menunjukkan hasil panenan porangnya.

A   A   A   Pengaturan Font

BANTUL - Di kala pandemi menyulitkan sektor ekonomi lain, petani porang justru happy karena dalam setahun terakhir masa pandemi ini ekspor porang Indonesia terus melonjak. Tapi, banyak petani mengeluhkan akhir-akhir ini, meski harga porang di atas kertas melonjak tapi di lapangan, sulit untuk menjualnya.

"Kalau baca berita kan harga porang naik terus, tapi di pasar kok susah jualnya. Katanya kita sulit ekspor, kenapa itu tolong media tanyakan ke Menteri," kata Arifin, petani porang dari Bantul, DIY, Sabtu (22/5).

Dalam acara halal bihalal dengan Komite Pengusaha Mikro Kecil Menengah Indonesia Bersatu(Kopitu), pada Rabu (19/5) yang disiarkan secara online, Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga mengatakan, ekspor porang Indonesia angkanya terus melonjak. Bahkan pada Januari-Februari 2021, lonjakannya mencapai 160,72 persen.

"Ini terus naik, realisasi 2 bulan tahun ini saja sudah tembus 1,52 juta dollar Amerika Serikat (AS). Tahun 2020 total eskpor 19,6 juta dollar AS itu sudah naik 23,53 persen dibanding posisi 2019 yang hanya 15 juta dollar AS. Tapi ya, kita masih memiliki kendala," katanya.

Kendala itu adalah hambatan ekspor porang Indonesia ke Tiongkok, padahal Tiongkok adalah penyerap terbesar ekspor porang Indonesia. Jerry menyebutkan, saat ini Indonesia belum memiliki kode HS Porang (konjac chips) versi China 1212 999.

"Indonesia belum memiliki kode HS khusus porang tersebut. Pelaku usaha Indonesia selama ini melakukan ekspor dengan kode HS beragam seperti HS 1212 9990 dan 0714 1011. Selain bikin data tidak valid mulai 1 Juni 2020 porang Indonesia tak bisa masuk ke Tiongkok karena tak punya kode HS yang bisa masuk risk management," papar Jerry.

Memang tidak semua porang Indonesia tidak bisa masuk ke Tiongkok. Tapi tanpa kode HS khusus porang, Indonesia tak bisa mengirim porang ke beberapa perusahaan penting yakni perusahaan bahan baku kosmetik, penjernih air, bahan baku tepung, bahan baku pembuatan lem dan jelly.

Di luar Indonesia, saat ini ada empat negara yang secara resmi mendapatkan akses ekspor porang ke Tiongkok yaitu Belgia, Korea Utara, Myanmar, dan Jepang.

Karena itu saat ini pemerintah Indonesia sedang mengebut pembuatan risk assessment sesuai ketentuan yang berlaku untuk disampaikan kepada otoritas di Tiongkok. Selain itu juga diperlukan jaminan ketelusuran mutu dan keamanan pangan porang Indonesia melalui Skema Registrasi Eksporter atau melalui pemberlakuan Health Certificate pada ekspor porang asal Indonesia.

"Dan terakhir kita dorong kesepakatan penggunaan satu kode HS yang sama untuk produk porang. Pemerintah juga terus berupaya melakukan penyelesaian hambatan melalui pertemuan bilateral dan perundingan internasional lainnya," jelasnya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top