Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Insfrastruktur Teknologi

Petani Harus Dapat Manfaat dari Satelit Satria

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution berharap peluncuran Satelit Republik Indonesia (Satria) kelak bisa memberi manfaat kepada para petani terutama membantu dalam memasarkan hasil produksinya.

"Kelemahan petani itu pada daya tawarnya, kalau ada platform perdagangan yang bisa dihubungkan oleh satelit, maka petani dapat berkomunikasi langsung dengan pemasok, tanpa perantara, sehingga mendapat harga yang wajar," kata Darmin dalam sambutannya pada penandatanganan kerja sama antara pemerintah dan Badan Usaha serta perusahaan penjaminan di museum nasional, Jakarta, Jumat (3/5).

Menurut Darmin, pembangunan infrastruktur teknologi satelit bagi Indonesia sangat penting karena karakter wilayahnya sebagai negara kepulauan yang tidak semuanya bisa dibangun infrastruktur fisik.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dalam kesempatan itu mengatakan satelit Satria akan melengkapi satelit-satelit yang ada sebelumnya seperti Palapa Ring. "Satelit didesain khusus untuk internet karena kebutuhan bandwidt kita semakin besar. Satelit khusus ini pertama di Asia yang terbesar dan nomor 5 di dunia dari sisi kapasitas, sehingga akan meningkatkan kapasitas internet di Indonesia," kata Rudiantara.

Nilai pembiayaan proyek satelit tersebut 21 triliun rupiah mulai dari proses pembuatan, peluncuran pemeliharaan dan pengelolaan satelit selama 15 tahun.

Satelit itu, kata Rudiantara, akan melayani internet di puskesmas, sekolah, kantor desa/ kelurahan, kecamatan, polsek dan koramil. Ada 150 ribu lokasi pengguna satelit di seluruh Indonesia mulai dari Sumatera 54.400 titik, Jawa 19.400 titik, Kalimantan 19.300 titik, Sulawesi 23.900 titik, Bali dan Nusa Tenggara 13.500 titik dan terakhir Papua dan Maluku 18.500 titik.

Skema KPBU

Untuk pembiayaan, menggunakan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) sehingga tidak membebani langsung anggaran pemerintah. Terkait penjaminan proyek, PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) ditunjuk sebagai pelaksananya.

Direktur Utama PT PII Armand Hermawan menyampaikan pemberian penjaminan untuk meningkatkan keamanan investasi dan bankability proyek tersebut dimata investor dan perbankan. Sebagaimana proyek-proyek sebelumnya, dalam proyek itu, PII juga menjamin beberapa jenis risiko yang dapat timbul dari pemerintah.

"Penandatanganan proyek Satria merupakan pencapaian baru PII menyediakan penjaminan pemerintah untuk sektor telekomunikasi satelit multifungsi berteknologi tinggi dengan skema KPBU. Penjaminan merupakan wujud dukungan PII memperkuat pembangunan infrastruktur khususnya yang mendukung pemerataan akses informasi dan telekomunikasi oleh masyarakat di seluruh wilayah Indonesia," tutur Armand. bud/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Vitto Budi

Komentar

Komentar
()

Top