Petani Didorong Hasilkan Produk Hilir

JAKARTA - Pemerintah terus memperkenalkan proses produksi produk hilir kepada petani sawit. Tak hanya itu juga diperkenalkan akses digital pemasaran bagi produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Harapannya, para petani sawit ini bukan hanya dalam bentuk penyediaan pasokan tandan buah segar (TBS) sebagai bahan baku produksi crude palm oil (CPO) namun juga terlibat dalam rantai produksi produk-produk hilir sawit.

Asisten Deputi Pengembangan SDM UKM Kementerian Koperasi dan UKM, Dwi Andriani Sulistyowati optimistis bakal tumbuhnya UMKM hilirisasi sawit. Ia memaparkan bahwa sektor UMKM berkontribusi sebesar 60,5 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Tidak hanya itu, sektor UMKM juga berkontribusi sebesar 15,6 persen terhadap ekspor non migas Indonesia.

"Berkaitan dengan pemanfaatan platform digital untuk mendorong keterlibatan UMKM dan koperasi dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah/lembaga, Kementerian Koperasi dan UKM berkolaborasi dengan LKPP untuk membeli produk UMKM melalui katalog elektronik dan toko daring yang dianggarkan sebesar 40 persen dari APBN dan APBD," ungkap Dwi melalui keterangannya,Jumat (8/4).

Diketahui, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) kemarin di Padang, Sumatera Barat menyelenggarakan kegiatan Workshop Promosi Digitalisasi dan Hilirisasi Produk Sawit Skala UMKM. Kegiatan bertujuan mendekatkan kelembagaan petani sawit dengan proses produksi produk hilir sawit dan lembaga pembiayaan serta akses ke platform digital untuk pemasaran produk.
Halaman Selanjutnya....