Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pengelolaan Pertanian - Intervensi Pemerintah Dibutuhkan

Petani Cabai Terpuruk

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Harga cabai di tingkat hulu saat ini turun drastis, bahkan jauh di bawah biaya impas produksi sehingga memperburuk kesejahteraan petani.

JAKARTA - Pemerintah diminta secepatnya membantu masalah anjoknya harga cabai hingga jauh dari biaya produksi. Dampaknya, petani tak mendapatkan keuntungan dari hasil produksinya.

Ketua Asosiasi Petani Cabai Kediri, Jawa Timur, Suyono, mengatakan harga cabai di petani saat ini turun drastis, bahkan jauh di bawah biaya impas produksi. Biaya produksi untuk menghasilkan 1 kilogram (kg) cabai, baik rawit maupun keriting sekitar 13.000 rupiah. Dengan harga saat ini, petani tidak mendapatkan keuntungan sama sekali, bahkan malah merugi.

"Harga cabai di tingkat petani saat ini turun drastis, untuk cabai merah keriting sekarang sekitar 5.000 rupiah per kg dan cabai rawit merah 9.000 rupiah per kg. Harga segini petani belum balik modal, malah rugi," tegasnya seperti dikutip dari keterangan resmi Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (BKP Kementan), di Jakarta, Senin (30/8).

Rendahnya penghasilan produsen cabai ini diakui oleh Pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Esther Sri Astuti. Dia mengatakan penghasilan petani yang punya pekerjaan sampingan masih lebih tinggi dibandingkan mereka yang tak punya pekerjaan utama.

"Kan ada juga petani dari kalangan PNS (pegawai negeri sipil) atau guru. Karena punya pendapatan rutin, penghasilannya tentu lebih tinggi. Jauh dari yang hanya andalkan dari sektor pertanian. Makanya, pemerintah perlu bantu juga untuk pasarkan hasil petani, biar petani untung," ungkapnya dalam diskusi terkait Badan Pangan di Jakarta, Senin (30/8).
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top