Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pesawat Osprey Milik AS Jatuh di Perairan Jepang, 1 Awak Tewas, 7 Hilang

Foto : USA Today

Ilustrasi - Helikopter Osprey milik Angkatan Udara AS.

A   A   A   Pengaturan Font

TOKYO - Helikopter Osprey milik Angkatan Udara Amerika Serikat jatuh saat latihan di perairan lepas pantai Jepang pada Kamis (30/11). Tim penyelamat masih menjelajahi perairan itu untuk mencari tujuh personel AL AS yang hilang.

Satu orang tidak sadarkan diri ditemukan di laut pada Rabu (29/11) dan kemudian dinyatakan meninggal setelah pesawat tersebut jatuh di lepas pulau Yakushima, menurut penjaga pantai Jepang.

Komando Operasi Khusus Angkatan Udara AS mengatakan delapan awak berada di atas CV-22B Osprey saat melakukan "misi pelatihan rutin" dari Pangkalan Udara Yokota di Jepang.

"Penyebab kecelakaan itu saat ini tidak diketahui," katanya dalam sebuah pernyataan pada Rabu. Personel darurat di lokasi melakukan operasi pencarian dan penyelamatan.

Seorang pejabat manajemen darurat di wilayah Kagoshima, tempat kecelakaan itu terjadi, mengatakan, polisi telah menerima informasi pesawat itu "memuntahkan api dari mesin kiri".

Foto-foto yang dirilis penjaga pantai menunjukkan apa yang tampak seperti rakit penyelamat berwarna kuning yang terbalik dan puing-puing lainnya di perairan Yakushima, yang terletak di selatan pulau utama paling selatan Jepang, Kyushu.

Seorang juru bicara penjaga pantai Jepang mengatakan kepada AFP pada Kamis, operasi pencarian terus berlanjut sepanjang malam dan melibatkan enam kapal patroli dan dua pesawat.

Polisi dan penyelamat setempat juga dilibatkan, dan penjaga pantai mengatakan akan menggunakan perangkat sonar khusus untuk memindai dasar laut.

Penjaga pantai awalnya mengatakan delapan awak berada di kapal sebelum merevisi jumlahnya menjadi enam dan kemudian kembali menjadi delapan.

Rentetan tabrakan

Osprey, yang dikembangkan oleh Bell Helicopters dan Boeing dan dapat beroperasi seperti helikopter atau pesawat bersayap tetap, telah mengalami serangkaian kecelakaan fatal selama bertahun-tahun.

Pada Agustus, kecelakaan di Australia utara menewaskan tiga marinir AS di antara 23 penumpang.

Osprey Boeing MV-22B jatuh di Pulau Melville, utara Darwin saat latihan militer untuk pasukan lokal. Saat itu penyebabnya masih belum jelas.

Empat Marinir AS tewas di Norwegia tahun lalu ketika pesawat MV-22B Osprey mereka jatuh saat latihan NATO.

Tiga Marinir tewas pada tahun 2017 ketika sebuah Osprey jatuh setelah menabrak bagian belakang kapal pengangkut ketika mencoba mendarat di laut lepas pantai utara Australia.

Dan 19 Marinir tewas pada tahun 2000 ketika Osprey mereka jatuh saat latihan di Arizona.

Dikandangkan

Pada 2016, sebuah MV-22 Osprey mendarat di lepas pantai Okinawa, menyebabkan Marinir AS untuk sementara menghentikan pesawat tersebut di Jepang setelah kecelakaan tersebut memicu kemarahan penduduk setempat.

Seorang pejabat Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan kepada Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa dalam sebuah pertemuan pada Kamis bahwa mereka berencana meminta AS untuk menangguhkan penerbangan Osprey, kata seorang pejabat LDP kepada AFP.

Sehari sebelumnya, Perdana Menteri Fumio Kishida telah menyatakan bahwa pemerintahnya tidak akan segera mengajukan permintaan tersebut atau mempertimbangkan untuk melakukan hal tersebut terhadap pesawat Osprey yang digunakan militer Jepang, kantor berita Kyodo melaporkan.

"Ini adalah masalah yang harus kita pikirkan setelah memastikan apa yang sebenarnya terjadi," kata perdana menteri kepada wartawan, menurut Kyodo.

Militer AS memiliki sekitar 54.000 personel di Jepang.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top