Rabu, 25 Des 2024, 11:25 WIB

Perusahan Cat Raih Sertifikasi CarbonNeutral Melalui Teknologi Inovatif dan Program Offset

Mowilex Recycled produk baru dari PT Mowilex Indonesia (Mowilex). Cat ini dibuat dengan kandungan bahan cat caur ulang sebesar 40 persen dalam setiap kemasan ember 2,5 liter.

Foto: Istimewa

JAKARTA - Data World Resources Institute (WRI) Indonesia menunjukkan bahwa sektor industri menyumbang tiga perempat dari total emisi Indonesia pada tahun 2019. Untuk itu Indonesia telah menetapkan target pengurangan emisi tanpa syarat sebesar 31,89 persen pada tahun 2030 dan berkomitmen untuk mencapai net zero emissions pada tahun 2060.

Perusahaan cat PT Mowilex Indonesia (Mowilx) menunjukkan kepemimpinan lingkungan dan mengurangi emisi secara internal untuk membantu Indonesia mencapai tujuan Kontribusi yang ditetapkan Nationally Determined Contributions (NDC). Hal ini ditandai dengan diraihnya sertifikasi CarbonNeutral enam kali berturut-turut dari Climate Impact Partners pada tahun ini.

Mowilex mencetak sejarah ketika menjadi produsen pertama yang mendapatkan sertifikasi CarbonNeutral di Indonesia pada tahun 2019. Sejak saat itu, investasi berkelanjutan perusahaan dalam teknologi ramah lingkungan dan offset untuk menetralkan emisi yang tersisa, telah berhasil mengurangi dampak lingkungan, sekaligus mendukung tujuan pengurangan emisi Indonesia.

Dalam melengkapi sertifikasi terbarunya tersebut, Mowilex mendukung Proyek Energi Angin Lingasugur di India. Sebagai bagian dari portofolio energi bersih yang mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, proyek Lingasugur mendukung empat Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB): Energi Bersih dan Terjangkau (tujuan 7), Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi (tujuan 8), Industri, Inovasi dan Infrastruktur (tujuan 9), serta Aksi Iklim (tujuan 13).

“Mowilex juga mengurangi jejak karbon dan menyeimbangkan emisi di seluruh proses produksi dan distribusi. Pemasangan panel surya di pabrik Cikande akan mengurangi ketergantungan perusahaan pada listrik yang tidak terbarukan,” kata Niko Safavi, CEO PT Mowilex Indonesia.

Setelah melaksanakan proyek perbaikan untuk mengurangi penggunaan bahan bakar dan beralih dari peralatan berbahan bakar fosil ke peralatan listrik, Mowilex mencatatkan penurunan 98 persen emisi dari sumber stasioner dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Listrik terbarukan dari sumber yang rendah atau tanpa emisi digunakan untuk menjalankan peralatan baru. Mowilex bekerjasama dengan ACT Commodities, organisasi terakreditasi emas oleh CDP yang membantu perusahaan dalam menavigasi dekarbonisasi scope 1, 2, dan 3, untuk memperoleh Sertifikat Energi Terbarukan.

“Mowilex merasa terhormat menerima sertifikasi perusahaan CarbonNeutral yang keenam berturut-turut. Kami memegang standar etika dan lingkungan yang tinggi, dan penghargaan ini membuktikan bahwa produsen dapat memberikan dampak positif dan memiliki nilai berkelanjutan di seluruh rantai,” ujarnya.

Menurut Niko perubahan global dimulai dengan upaya lokal. Dalam hal ini Mowilex berinisiatif melakukan investasi besar yang menguntungkan komunitas lokal. Mengurangi emisi karbon merupakan sebuah langkah awal.

“Kami juga mendukung proyek pembangunan masyarakat, membiayai restorasi habitat, dan menyelesaikan penanaman 50.000 pohon mangrove dalam rangka merayakan ulang tahun perusahaan yang ke-50,” katanya Safavi.  “Mowilex bangga menjadi pelopor kebaikan, baik di Indonesia maupun di luar negeri,” imbuhnya.

Sepanjang tahun 2023, Mowilex telah merilis laporan tahunan Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG), meraih penghargaan Indonesia’s Best Managed Companies Award tiga kali berturut-turut dari Deloitte. Perusahaan ini juga membentuk Mowilex Scientific Advisory Board untuk memperluas penelitian dan inovasi.

“Mowilex juga memperkenalkan produk baru yang ramah lingkungan, Mowilex Recycled yang mengandung 40 persen cat daur ulang premium dalam setiap kemasan ember 2,5 liter,” lanjut Niko.

Redaktur:

Penulis: Haryo Brono

Tag Terkait:

Bagikan: