Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Prospek Usaha - Passpod per Juni 2018 Mampu Menggaet 58.500 Pelanggan

Perusahaan Rintisan Binaan IDX Incubator Berencana IPO

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PT Yelooo Integra Datanet (Passpod) akan melebarkan sayap dengan mencari pendanaan publik di pasar modal melalui penawaran saham perdana (Initial Public Offeeing/ IPO).

Perusahaan juga sudah melakukan mini expose secara tertutup dengan Bursa Efek Indonesia (BEI). CEO Passpod, Hiro Whardana, mengatakan memperhatikan kondisi pasar yang mendukung dengan tren travelling yang terus bertumbuh, Passpod berencana memperkuatposisinya sebagai penyedia jasa terlengkap bagi wisatawan dalam perjalanan, yakni dengan menambah modal melalui pendanaan publik.

"Mini expose sebagai bagian dari upaya Passpod untuk memperkuat posisinya di industri melalui ceruk pasar yang spesifik dan punya potensi bisnis besar di tanah air," kata Hiro di Jakarta, pekan lalu. Sebagai informasi, Passpod adalah salah satu dari puluhan perusahaan rintisan yang termasuk dalam binaan IDX Incubator.

Perusahaan yang bergerak di bidang jasa rental modem wifi untuk destinasi wisata luar negeri ini bergabung sejak bulan Februari 2018. IDX Incubator sendiri merupakan program inkubasi bisnis bagi startup berbasis digital dari Bursa Efek Indonesia yang difokuskan untuk mewujudkan akselerasi usaha startup digital didukung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Melalui IDX Incubator, perusahaan rintisan terpilih akan mendapat bimbingan dan mentoring secara berkelanjutan langsung dari para pakar investasi dan bisnis agar kelak bisa memonetisasi bisnis mereka dan diharapkan mampu memenuhi persyaratan untuk tercatat sebagai emiten di pasar modal.

Laporan Keuangan

Menurut Hiro, salah satu persyaratan untuk bisa go public bagi perusahaan rintisan adalah terpenuhinya net tangible asset (NTA) perusahaan. Hal tersebut rupanya sudah tercermin dari laporan keuangan Passpod yang kian menunjukkan peningkatan sejak resmi didirikan.

"Saat ini kami optimis dengan kondisi finansial yang sehat dan stabil, Passpod bisa menjadi salah satu emiten pilihan investor ritel di Indonesia. Terlebih, sejak berdirinya Passpod, jumlah pelanggan naik sebesar 700 persen atau total 58.500 pelanggan per Juni 2018," jelasnya.

Apalagi tingginya tren bepergian ke luar negeri bagi masyarakat Indonesia sudah banyak dibidik pelaku bisnis dengan menawarkan berbagai paket transportasi dan akomodasi.

Dari sisi persiapan traveling, pemain-pemain raksasa sudah mendominasi. Namun yang masih belum tersentuh justru adalah ceruk pasar dari kebutuhan lain para wisatawan yang akan berpergian ke destinasi wisata yaitu konektivitas. "Disinilah kami lihat potensi bisnis yang sangat menjanjikan dan tentunya sustainable," jelas Hiro.

Meski terbilang cukup muda, Passpod digawangi oleh jajaran manajemen profesional di bidang telekomunikasi dan teknologi. Beberapa strategi ekspansi Passpod yang diterapkan sejak awal berdirinya antara lain dengan menggandeng agen pariwisata terkemuka seperti Panorama Tours, Dwidaya Tours, JTB, dan lainnya.

Passpod tidak lantas berhenti di perluasan pasar lewat kemitraan namun juga merambah ke pengayaan teknologi dengan meluncurkan aplikasi, penambahan lini bisnis dan menggandeng marketplace terkemuka Blibli.com guna memperluas akses bagi konsumen travel. Terakhir, Passpod juga dipercaya oleh maskapai Garuda Indonesia untuk menjadi mitra penyedia jasa internet bagi pelanggan setianya.

Selain itu, Passpod juga bekerja sama dengan Alfamart di bulan April sebagai titik pengembalian (drop point) modem Passpod yang tersebar di ribuan titik Jabodetabek.

yni/AR-2

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top