Perusahaan Jerman Bayar US$220 Juta Terkait Tuduhan Suap ke Pejabat RI
Perusahaan perangkat lunak asal Jerman, SAP
SAP diduga melakukan pembayaran ilegal kepada pejabat di perusahaan milik negara di Afrika Selatan dan Indonesia untuk mendapatkan kontrak pemerintah yang menguntungkan.
Tuduhan tersebut bermula dari era state capture di Afrika Selatan ketika bisnis keluarga Gupta, yang memiliki kaitan erat dengan pemerintahan mantan Presiden Jacob Zuma pada tahun 2008 hingga 2018.
Pada tahun 2017, SAP mengatakan penyelidikan internal menemukan contoh pelanggaran terkait urusan bisnis dengan keluarga Gupta dalam operasi perusahaan di Afrika Selatan.
Catatan pengadilan mengungkapkan bahwa SAP dan mitranya memungkinkan pejabat asing di Afrika Selatan dan Indonesia menerima pembayaran suap dan berbagai keuntungan, termasuk bantuan tunai, kontribusi politik, dan barang dagangan kelas atas.
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya