Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Aksi Korporasi - Hensel Davest Indonesia Kesulitan Mencari Valuasi Harga IPO

Perusahaan Fintech Bidik Dana IPO Rp200,11 Miliar

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Sebagian besar dana hasil IPO akan dialokasikan Hensel Davest Indonesia untuk peningkatan modal kerja aplikasi Davestpay serta mengakuisisi merchant UMKM dan individu.

JAKARTA - PT Hensel Davest Indonesia Tbk (HDI) merupakan perusahaan pengembang aplikasi perdagangan melalui internet (e-commerce) akan menjadi perusahaan financial technology (fintech) pertama yang akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Perseroan melepas 381,17 juta saham baru atau setara 25 persen dari modal ditempatkandan disetor penuh setelah penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO). Bertindak sebagai penjamin emisi efek yakni PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi saham.

Associate Director-Head of Investment Banking Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Mukti Wibowo Kamihadi, mengatakan harga IPO ditawarkan 396-525 sehingga dana yang diincar 150,94-200,11 miliar rupiah. Pembentukan harga IPO menggunakan dengan menggabungkan antara proyeksi keuangan dari emiten dan analis internal.

Valuasi harga mencerminkan Price Earning Ratio (PER) tahun 2020 sekitar 25 kali dengan estimasi net income pada 2020. "Harga IPO ini sangat menarik bagi investor. PERnya ada di 25 kali," ungkapnya di Jakarta, Selasa (18/6).

Menurut dia, dalam menentukan valuasi harga IPO agak mengalami sedikit kesulitan lantaran mencari industri yang sejenis dengan Perseroan. Apalagi, ke depan Perseroan tidak hanya memiliki satu aplikasi yang ada saat ini Davestpay saja, tetapi akan lebih komprehensif atau menyeluruh. Perseroan pun sedang menunggu perizinan dari lembaga-lembaga terkait
Halaman Selanjutnya....

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top