Perusahaan Anak Bank Mandiri Raup Laba Rp6 Triliun

JAKARTA - Direktur Manajemen Risiko PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Ahmad Siddik Badruddin mengungkapkan anak perusahaan Bank Mandiri secara keseluruhan membukukan laba bersih sebesar 6 triliun rupiah pada triwulan III-2022 atau tumbuh 48,8 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy).

"Dari angka tersebut sebesar 3,2 triliun rupiah merupakan laba bersih porsi kepemilikan Bank Mandiri," kata pria yang akrab disapa Siddik tersebut dalam Konferensi Pers Paparan Kinerja Kuartal III-2022 yang dipantau secara daring di Jakarta, Rabu (26/10).

Dia memerinci, perbaikan kinerja perusahaan anak Bank Mandiri terdiri dari PT Bank Syariah Indonesia (BSI) yang mencatatkan kenaikan kredit sebesar 22,4 persen (yoy) mencapai 199,8 triliun rupiah dengan rasio pengembalian ekuitas alias Return on Equity (ROE) mencapai 16,2 persen.

Kemudian, kredit Bank Mandiri Taspen juga tercatat naik sebesar 15,4 persen (yoy) mencapai 35,3 triliun rupiah, dengan ROE 28,3 persen. Mandiri Tunas Finance serta Mandiri Utama Finance juga mencatat kenaikan kredit masing-masing sebesar 12,1 persen (yoy) menjadi 43,9 triliun rupiah dan 48,1 persen (yoy) menjadi 21,8 triliun rupiah, dengan ROE masing-masing 26,6 persen dan 33,4 persen.

Total aset Mandiri Sekuritas, Mandiri Investasi, dan Mandiri Capital pun masing-masing mencapai 4,5 triliun rupiah, 437 miliar rupiah, dan 3,8 triliun rupiah, dengan masing-masing ROE sebesar 12,6 persen, 10,1 persen, dan minus 0,1 persen.

Siddik melanjutkan, total penerimaan AXA Mandiri juga naik 8,2 persen (yoy) mencapai 3,7 triliun rupiah, dengan ROE sebesar 38,7 persen. Begitu pula dengan penerimaan Mandiri Inhealth yang naik 15,1 persen (yoy) menjadi 1,9 triliun rupiah, dengan ROE 11,6 persen.

Sementara itu, Mandiri Europe serta Mandiri Remittance mencatat kenaikan total aset masing-masing sebesar 39,8 persen (yoy) menjadi 3,5 miliar rupiah dan 0,9 persen (yoy) menjadi 23,1 miliar rupiah, dengan ROE masing-masing 1,9 persen dan 4,06 persen.