Kredit Bank Mandiri Q2-2024 Tumbuh 20,5% Menjadi Rp 1.532,35 Triliun, Laba Bersih Rp 26,6 Triliun
Direksi Bank Mandiri memaparkan kinerja Kuartal III-2024 di Jakarta, Rabu (31/7)
Foto: IstimewaJAKARTA- Bank Mandiri mencatatkan kinerja impresif pada kuartal II- 2024, dengan pencapaian positif di berbagai indikator keuangan. Tercermin dari realisasi penyaluran kredit konsolidasi mencapai 1.532 triliun rupiah rupiah di paruh pertama 2024, atau tumbuh 20,5 persen secara year on year (yoy). Pertumbuhan tersebut, melampaui rata-rata industri perbankan yang tumbuh sebesar 12,36 persen yoy pada periode tersebut.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi dalam paparan kinerja kuartal II-2024 di Jakarta, Rabu (31/7) menyatakan pertumbuhan kredit yang melebihi rata-rata industri perbankan itu tidak lepas dari stabilitas dan perkembangan ekonomi Indonesia, di tengah berbagai dinamika ekonomi global.
Pertumbuhan kredit jelas Darmawan turut diikuti oleh realisasi laba bersih Bank Mandiri secara konsolidasi yang tumbuh 5,23 persen secara yoy menjadi 26,6 triliun rupiah pada akhir kuartal-II 2024.
Pencapaian tersebut juga diikuti dengan kualitas aset Bank Mandiri yang membaik, sejalan dengan penerapan prinsip kehati-hatian yang berkesinambungan, sistemik, logis dan terukur.
"Untuk mendorong pertumbuhan kredit, Bank Mandiri berfokus pada perluasan ekosistem dan optimalisasi potensi di setiap wilayah, guna mencapai hasil maksimal sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan nasabah," jelas Darmawan.
Adapun, laju kredit konsolidasi Bank Mandiri tumbuh optimal di semua segmen. Penyaluran kredit ke segmen korporasi menjadi kontributor terbesar, dengan realisasi mencapai 561 triliun rupiah pada kuartal II 2024, meningkat 29,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 433 triliun rupiah.
Selain korporasi, segmen komersial mencatat peningkatan kredit sebesar 21,7 persen yoy menjadi 262 triliun rupiah, sementara kredit UMKM meningkat 6,3 persen mencapai 127 triliun rupiah. Kemudian, diikuti dengan laju kredit konsumer yang meningkat 9,02 persen menjadi 116 triliun rupiah.
Penyaluran kredit tersebut, turut mendorong perolehan aset Bank Mandiri yang menembus 2.258 triliun rupiah secara konsolidasi di akhir Juni 2024, naik 15 persen secara tahunan.
"Ke depan, tentunya Bank Mandiri akan terus berinovasi dan bertransformasi untuk menghadirkan pelayanan yang lebih baik. Lewat pemetaan bisnis yang tepat, kami yakin Bank Mandiri akan terus tumbuh dan berkembang menjadi bank yang unggul dan berdaya saing di tingkat regional maupun global," ujar Darmawan.
Sementara itu perolehan laba Bank Mandiri, turut ditopang oleh pendapatan bunga yang tumbuh 12,5 persen yoy pada kuartal II 2024. Pada periode yang sama, pendapatan non bunga Bank Mandiri berhasil mencapai 19,41 triliun rupiah atau tumbuh sebesar 5,74 persen.
Pertumbuhan pendapatan non bunga tersebut, didorong oleh recurring fee yang meningkat dari transaksi digital perseroan, yaitu Livin' by Mandiri dengan pertumbuhan positif sebesar 26,4 persen yoy.
Kinerja positif Bank Mandiri tambah Darmawan juga tidak terlepas dari kontribusi kinerja anak perusahaan.
"Secara konsolidasi, Perusahaan Anak Bank Mandiri mampu membukukan laba bersih sebesar 5,7 triliun rupiah atau tumbuh sekitar 10 persen yoy, dengan kontribusi laba bersih kepada Bank Mandiri menembus 2,98 triliun rupiah di kuartal II 2024," papar Darmawan.
Kualitas Aset Terjaga
Di tengah ketidakpastian ekonomi global dan tingginya permintaan kredit, Bank Mandiri tetap konsisten menjaga kualitas aset dengan menerapkan prinsip kehati-hatian. Berbekal pengalaman Bank Mandiri selama puluhan tahun sebagai bank korporasi terbesar di Indonesia, dan sudah melalui transformasi yang panjang dalam bisnis proses, Bank Mandiri terus mampu menjaga kualitas kredit.
Hal itu tercermin dari posisi non performing loan (NPL) bank only yang melandai ke level 1,01 persen per Juni 2024. Posisi tersebut jauh lebih baik jika dibandingkan periode Juni 2024 di level 1,53 persen atau telah turun sebesar 52 basis poin (bps).
Dalam menjaga kualitas aset, Bank Mandiri juga telah membentuk pencadangan yang memadai. "Sampai dengan Juni kami telah menyiapkan pencadangan yang cukup, dengan NPL Coverage ratio bank only di level optimal mencapai 332 persen," tutur Darmawan.
Berkat disiplin dalam mengimplementasikan manajemen risiko, biaya kredit atau cost of credit (CoC) Bank Mandiri secara bank only pun berhasil dijaga di level 0,86 persen per Juni 2024. Kian membaik, bila dibandingkan periode Juni 2023 yang sebesar 0,98 persen.
"Pencapaian ini merupakan hasil dari inisiatif Bank Mandiri yang sangat prudent dan konservatif dalam menjaga kualitas aset di level yang terjaga," ungkap Darmawan.
Transformasi Bisnis
Fungsi intermediasi tersebut papar Darmawan juga diimbangi dengan pertumbuhan DPK secara konsolidasi yang tumbuh sebesar 15,4 persen yoy menjadi 1.651 triliun rupiah di kuartal II 2024. Darmawan menambahkan, pertumbuhan DPK ini didorong oleh peningkatan dana murah sebesar 17,9 persen secara tahunan, yang ditopang oleh pertumbuhan giro sebesar 23 persen menjadi 612 triliun rupiah dan tabungan yang meningkat 13,4 persen menjadi 626 triliun rupiah.
Pertumbuhan tersebut pun turut mendorong komposisi rasio dana murah (CASA Ratio) terus meningkat mencapai 79,7 persen secara bank only, level tertinggi dalam sejarah Bank Mandiri. Pencapaian itu ikut berkontribusi menjaga biaya dana atau Cost of Fund (CoF) bank only di level yang rendah sebesar 2,08 persen.
"Pertumbuhan penempatan dana murah di Bank Mandiri tidak terlepas dari transformasi digital yang terus dilakukan, dengan fokus pada inovasi untuk menghasilkan layanan terbaik bagi nasabah," ungkap Darmawan.
Melalui serangkaian inovasi yang dilakukan hingga pertengahan tahun, Livin' by Mandiri telah mampu melayani lebih dari 26 juta nasabah di dalam dan luar negeri, meningkat 35 persen yoy. Super app andalan Bank Mandiri juga telah mengelola 1,8 miliar transaksi hingga Juni 2024. Pada periode yang sama nilai transaksi Livin' by Mandiri tercatat tembus lebih dari 1.883 triliun rupiah, melesat 25 persen dari periode tahun sebelumnya.
Pada periode yang sama, Wholesale Digital Super Platform Kopra by Mandiri, telah berhasil mengelola 610 juta transaksi hingga kuartal II 2024 dengan nilai transaksi menembus 10.000 triliun rupiah . Platform digital super lengkap itu dapat melayani berbagai kebutuhan transaksi di manapun dan kapan pun, untuk berbagai segmen pebisnis, mulai dari korporasi hingga SME.
"Kami terus meningkatkan fungsi dan manfaat Livin' dan Kopra by Mandiri sebagai solusi segala macam kebutuhan nasabah, baik secara finansial maupun non finansial. Livin' dan Kopra saat ini juga sudah dapat dinikmati oleh nasabah di luar negeri, artinya tidak ada lagi batasan waktu dan tempat, nasabah dapat mengelola kebutuhan transaksinya kapan pun dan di mana pun," imbuh Darmawan.
Sustainability Banking
Selain mencatat performa keuangan yang positif, sebagai agent of development Bank Mandiri juga terus berkomitmen untuk berkontribusi dalam pembangunan nasional yang mendukung ekosistem berkelanjutan. Komitmen tersebut diwujudkan secara konsisten sesuai dengan tiga pilar ESG strategi Bank Mandiri, yaitu Sustainable Banking, Sustainable Operation, dan Sustainability Beyond Banking.
Pada pilar Sustainable Banking, hingga akhir Juni 2024, total portofolio berkelanjutan Bank Mandiri telah mencapai 278 triliun rupiah dengan pangsa pasar yang terus meningkat. Dari jumlah tersebut, porsi portofolio hijau atau green portofolio telah mencapai 139 triliun rupiah naik 20,4 persen yoy.
Serupa, portofolio sosial juga menembus 139 triliun rupiah meningkat sebesar 9,5 persen dari posisi setahun sebelumnya. Secara total, portofolio berkelanjutan Bank Mandiri berhasil meningkat 14,7 persen dari posisi kuartal II 2023.
"Pembiayaan hijau telah diarahkan untuk fokus ke sektor berkelanjutan, seperti renewable energy termasuk pembangkit listrik bertenaga hydro, geothermal, transportasi, hingga ekosistem kendaraan listrik dari hulu ke hilir. Kenaikan di sektor renewable energy pada semester I 2024 cukup signifikan, yaitu sebesar sebesar 12,1 persen yoy dari semester I 2023," pungkas Darmawan.
Bank Mandiri juga konsisten mendukung transisi menuju Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060. Sejalan dengan hal tersebut, Bank Mandiri telah memiliki ESG Desk sebagai point of contact nasabah khususnya segmen wholesale di mana kami menyediakan solusi pembiayaan berkelanjutan seperti Green Loan, Sustainability Linked-Loan, maupun co orate-in-transition financing serta sebagai advisor bagi nasabah perseroan dalam pembuatan ESG Framework.
Pada pilar Sustainability Beyond Banking, Bank Mandiri menghadirkan aplikasi unggulan Livin' Merchant yang kini menginjak satu tahun sejak diluncurkan pada Juni 2023 silam. Dalam waktu satu tahun tersebut Livin' Merchant telah melayani sekitar 2 juta pengguna, di mana lebih dari 1,2 juta penggunanya adalah masyarakat di daerah-daerah yang selama ini belum tersentuh layanan perbankan secara optimal, mendukung penguatan inklusi keuangan di Indonesia.
Redaktur: Vitto Budi
Penulis: Vitto Budi
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Hati Hati, Banyak Pengguna yang Sebarkan Konten Berbahaya di Medsos
- 2 Lulus Semua, 68 Penerbang AL Tuntaskan Kursus Peningkatan Profesi Selama Setahun
- 3 Ayo Terbitkan Perppu untuk Anulir PPN 12 Persen Akan Tunjukkan Keberpihakan Presiden ke Rakyat
- 4 Pemerintah Jamin Stok Pangan Aman dengan Harga Terkendali Jelang Nataru
- 5 Cegah Pencurian, Polres Jakbar Masih Tampung Kendaraan Bagi Warga yang Pulang Kampung
Berita Terkini
- Sorak Hore! 1.500 Tahanan Kabur dari Penjara Mozambik
- Sinyal Perang Saudara Berlanjut, 14 Polisi Suriah Tewas Disergap Pasukan Loyalis Assad
- Jangan Sembarangan, Ini 5 Sabun Muka yang Cocok untuk Kulit Sensitif dan Berjerawat
- Kurangi Risiko Bencana Nawakara Giat Adakan Edukasi
- Kiat Cegah Cacar Air dan Gondongan Selama Liburan