Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Politik AS - Demokrat Tuding Trump Dipengaruhi Republik Konservatif

Perundingan AS-Tiongkok Terganggu "Shutdown"

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

BEIJING - Penutupan sementara (shutdown) pemerintah Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, bakal memangkas peluang perundingan antara AS dan Tiongkok untuk mengakhiri perang dagang. Sebab, penutupan sementara pemerintah AS terjadi di masa 90 hari gencatan perang dagang.

Banyak pakar menilai perundingan akan jalan tempat karena AS mengajukan sejumlah syarat. Bahkan, ada kalangan yang berharap masa gencatan senjata diperpanjang hingga 1 Maret jika ada tanda-tanda kemajuan dalam perundingan.

"Pertanyaannya adalah berapa lama akan ditutup? Jika satu atau dua hari itu bukan bencana besar, itu seperti hari dengan badai salju, bukan masalah besar. Tetapi jika penutupan terjadi selama satu atau dua minggu akan menjadi masalah nyata. Khusus untuk situasi ASTiongkok yang berada dalam jadwal yang ketat, Anda akan memiliki masalah besar," kata Direktur Eksekutif Lobi Dagang Asian Trade Center, Deborah Elms, Selasa (25/12).

Sementara itu, penasihat perdagangan dari firma hukum Junker & Nakachi di San Fransisco, Matt Nakachi,mengatakan penutupan sementara akan menyulitkan Kementerian Perdagangan AS menjalankan perundingan, mengumumkan aturan baru, atau bekerja dengan lembaga lain, karena posisi juru runding utama dengan Tiongkok, Robert Lighthizer sudah sangat jelas.

Lighthizer, yang dikenal sebagai elang Tiongkok, telah lama menjadi kritikus kebijakan perdagangan Tiongkok, dan menjadi salah satu arsitek utama kebijakan perdagangan Trump yang agresif. "Biasanya, ketika anggaran disandera, akhirnya permainan menyalahkan di depan media berjalan dengan sendirinya. Kemudian, anggota Kongres setuju untuk mendanai resolusi berkelanjutan sementara, yang memungkinkan pegawai pemerintah kembali bekerja sebelum sewa dan tagihan mereka jatuh tempo," kata Nakachi.

Kebuntuan Politik

Sementara itu, Presiden Donald Trump dan tokoh senior Partai Demokrat di Kongres berselisih tentang penutupan sebagian pemerintah AS pada Senin, (24/12). Kebuntuan politik terkait permintaan Trump atas dana pembangunan dinding di perbatasan ASMeksiko membuat perdebatan berlangsung tanpa ada tandatanda lembaga yang ditutup akan dibuka kembali.

Pemimpin Partai Demokrat di Senat, Chuck Schumer, dan rekannya di Dewan Perwakilan Rakyat, Nancy Pelosi, menuduh Trump berada di bawah pengaruh Partai Republik yang konservatif. Mereka mengecam Gedung Putih yang mengeluarkan pernyataan berbeda-beda terkait kebuntuan itu. "Sekarang malam Natal, Presiden Trump malah menjerumuskan negara ke dalam kekacauan.

Sementara orangorang di Gedung Putih mengatakan hal yang berbedabeda tentang apa yang akan diterima atau tidak diterima Presiden untuk mengakhiri Trump Shutdown. Sehingga tidak mungkin mengetahui posisi mereka," kata Schumer dan Pelosi dalam pernyataan bersama. Namun, pihak Gedung Putih belum memberikan tanggapan atas pernyataan tersebut.

Saat melakukan perbincangan telepon dengan anak-anak tentang Natal dan sinterklas, Trump ditanya oleh wartawan apakah ada kemajuan dalam pembicaraan tentang anggaran pemerintah. "Tidak ada yang baru. Kami membutuhkan keamanan di perbatasan," ujar Trump. Ant/AFP/SB/AR-2

Penulis : Antara, AFP, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top