Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perang Dagang

Perundingan AS-Tiongkok Memasuki Tahap Akhir

Foto : AFP
A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON DC - Tanda-tanda perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok akan berakhir sudah makin dekat. Bahkan, pertemuan antara delegasi Tiongkok yang dipimpin Wakil Perdana Menteri, Liu He, dengan perwakilan perdagangan AS, Robert Lighthizer, dan Menteri Keuangan, Steven Mnuchin, Rabu (3/4) waktu Washington DC, telah mencapai tahap akhir.

Agenda pertemuan itu adalah untuk mencapai kesepakatan tentang isu-isu pokok agar Presiden AS, Donald Trump, dan Presiden Tiongkok, Xi Jinping, dapat segera menandatangani kesepakatan perdagangan. Trump sendiri direncanakan akan bertemu Liu, di Gedung Putih, Washington DC, Kamis (4/4).

Wakil Urusan Hubungan Dagang Internasional AS, Myron Brilliant, mengatakan perbincangan negosiasi ini telah mencapai tahap akhir dan pembahasan pekan ini akan menyinggung bagian tersulit. "Sembilan puluh persen kesepakatan telah selesai, tapi 10 persen terakhir adalah bagian tersulit. Ini adalah bagian paling 'licin' dan membutuhkan beberapa pertukaran dari kedua belah pihak," katanya.

Sementara itu, sejumlah sumber mengatakan salah satu isi kesepakatan perdagangan yang tengah disusun oleh AS dan Tiongkok adalah pemberian waktu bagi Beijing sampai 2025 untuk memenuhi komitmen pembelian komoditas dan memungkinkan perusahaan-perusahaan AS untuk mengakuisisi perusahaan dari negara di benua Asia itu secara penuh.

Dalam pembicaraan pada Rabu pagi, penasihat ekonomi utama Trump memuji kemajuan yang berhasil dicapai, namun dia mengingatkan bahwa masih butuh upaya keras oleh kedua pihak untuk mencapai kesepakatan akhir. "Negosiator membuat kemajuan yang menggembirakan, tapi kami tidak ada di sana dan kami berharap minggu ini semakin dekat," kata penasihat ekonomi Gedung Putih, Larry Kudlow.

Kudlow mengatakan Liu dan timnya akan tetap di Washington selama tiga hari dan mungkin lebih lama. "Kami membahas masalah yang belum pernah benar-benar dibahas sebelumnya, termasuk penegakan hukum, kekayaan intelektual, pemindahan paksa teknologi dari perusahaan AS yang menjalankan bisnis di Tiongkok, peretasan dunia maya, dan hambatan tarif maupun non-tarif untuk perdagangan komoditas," katanya.

Tetap Ada Tarif

Salah satu masalah yang belum disepakatai adalah apa yang akan terjadi pada tarif yang dikenakan kedua belah pihak pada barang-barang yang bernilai sekitar 360 miliar dollar AS, dalam sembilan bulan terakhir.

Trump menyarankan setidaknya beberapa tarif akan tetap diperlukan selama periode waktu yang substansial untuk memastikan kepatuhan Beijing.

"Draf perjanjian juga akan menyertakan tolok ukur, waktu berlaku pada 90 hari, dan 180 hari setelah penandatanganan, serta Tiongkok diminta untuk memenuhi janji pokok mereka," kata sumber itu lagi.

AFP/Bloomberg/SB/AR-2

Penulis : AFP, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top