Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pemanasan Global

Perubahan Iklim Jadi Ancaman Terbesar di Wilayah Asia-Pasifik

Foto : ANTARA/WANG ZHAO/POOL VIA REUTERS

Inia Seruiratu Menteri Pertahanan Fiji

A   A   A   Pengaturan Font

SINGAPURA - Ancaman terbesar bagi kawasan Asia-Pasifik adalah perubahan iklim, bukan konflik bersenjata. Negara-negara kepulauan di Pasifik, seperti Fiji, Tonga, dan Samoa, menjadi kawasan paling rentan di dunia terhadap bencana ekstrem akibat perubahan iklim.

"Ancaman terbesar bagi eksistensi kami, perubahan iklim. Itulah yang mengancam harapan dan impian kesejahteraan kami. Di Pasifik kami yang biru, senjata mesin, jet tempur, kapal abu-abu dan batalion hijau bukan masalah utama dalam keamanan kami," kata Menteri Pertahanan (Menhan) Fiji, Inia Seruiratu dalam Dialog Shangri-La, pertemuan puncak keamanan Asia yang digelar di Singapura, Minggu (12/6).

Seperti dikutip dari Antara, pernyataan itu membawa suara berbeda dalam pertemuan puncak pertahanan yang didominasi isu-isu tentang perang di Ukraina dan perselisihan antara Tiongkok dan Amerika Serikat.

Fiji telah dihantam oleh badai-badai tropis dalam beberapa tahun terakhir, menimbulkan banjir besar yang mengusir ribuan warga dari rumah mereka dan merusak ekonomi negara itu.

Invasi Russia

Pertemuan yang akan ditutup pada Minggu itu telah didominasi oleh perdebatan tentang invasi Russia di Ukraina dan ketegangan yang meningkat antara AS dan Tiongkok tentang masalah apa pun, mulai dari kedaulatan Taiwan hingga pangkalan AL di Pasifik.

Negara-negara pulau di Pasifik telah menjadi perhatian di kawasan itu tahun ini setelah Tiongkok meneken pakta keamanan dengan Kepulauan Solomon pada April. Pakta itu memicu kekhawatiran AS, Australia, dan Selandia Baru. Mereka takut Tiongkok akan melangkah lebih jauh dengan mendirikan pangkalan militer di Pasifik.

Beijing mengatakan mereka tidak membangun pangkalan militer di Kepulauan Solomon. Tujuan pakta itu memperkuat kerja sama keamanan dengan negara-negara pulau di Pasifik.

Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, telah melakukan tur ke pulau-pulau Pasifik bulan lalu untuk menjalin kerja sama perdagangan regional dan keamanan. Namun, pembicaraan dengan negara-negara pulau itu tidak mencapai kesepakatan.

Seruiratu mengesampingkan kekhawatiran pada adu pengaruh di Pasifik dengan menegaskan negaranya bersedia bekerja sama dengan negara mana pun. "Di Fiji, kami tidak terancam oleh persaingan geopolitik," kata Seruiratu.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top