Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Musim Lebaran 2019

Pertumbuhan Penumpang Diprediksi Turun

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta- Pertumbuhan penumpang pesawat penerbangan domestik diperkirakan turun hampir dua kali lipat pada musim Lebaran tahun ini. Tingginya harga tiket pesawat ditengarai menjadi kendala utama penurunan tersebut.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Polana Pramesti, dalam Rapat Koordinasi Finalisasi Kesiapan Angkutan Lebaran 2019 di Jakarta, Selasa (21/5), memperkirakan pertumbuhan penumpang domestik pada Lebaran 2019 sekitar 2,38 persen dari periode normal. Angka itu lebih rendah ketimbang pertumbuhan pada musim Lebaran 2018 mencapai 4,49 persen.

Sementara itu, lanjut dia, untuk penerbangan luar negeri pertumbuhan penumpang Lebaran 2019 diprediksi 7,8 persen, turun dari pertumbuhan pada Lebaran 2018 sebesar 11 persen. "Tahun ini ada penurunan pertumbuhan. Jadi prediksi rata-rata pertumbuhan yaitu 3,17 persen penerbangan internasional dan domestik," kata Polana.

Dia mengatakan puncak arus mudik diprediksi pada 31 Mei 2019 dan arus balik pada 9 Juni 2019. Dia menyebut ada 36 bandara yang melayani Angkutan Lebaran 2019 baik di wilayah PT Angkasa Pura I, Angkasa Pura II, dan Kemenhub.

Penerbangan Tambahan

Polana menyebutkan sudah ada beberapa pengajuan penerbangan tambahan yang masuk seperti Sriwijaya Air tiga rute, Nam Air enam rute, dan sekitar 20 penerbangan tambahan lagi. Dia juga akan melakukan pengawasan terkait harga tiket agar tidak melampaui tarif batas atas.

"Kami akan memantau 36 bandara agar penerapan harga tiket tidak keluar dari tarif batas atas. Tiket pesawat itu terdiri dari tarif batas atas, iuran wajib Jasa Raharja dan pajak bandara," katanya.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah penumpang pesawat domestik pada Maret 2019 turun 21,94 persen dibandingkan periode sama tahun lalu (yoy) menjadi 6,03 juta penumpang.

"Jumlah penumpang angkutan udara turunnya sangat tinggi. Kita tahu salah satu persoalannya adalah harga tiket yang masih tinggi," kata Kepala BPS, Suharyanto di Jakarta, awal bulan ini.

Namun, jumlah penumpang angkutan udara Maret 2019 naik 7,18 persen dibandingkan Februari 2019 yang jumlahnya 5,63 persen. Ant/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top