Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Survei Penjualan Eceran

Pertumbuhan Indeks Penjualan Riil Ditopang Konsumsi Ramadan

Foto : Sumber: BI – Litbang KJ/and - KJ/ONES
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Hasil Survei Penjualan Eceran (SPE) yang dipublikasikan ank Indonesia (BI) mengindikasikan peningkatan kinerja penjualan eceran secara bulanan pada Maret 2021.

Indeks Penjualan Riil (IPR) Maret 2021 tumbuh 6,1 persen secara bulanan (month to month/mtm) meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar -2,7 persen (mtm).

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Erwin Haryono dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (11/5) mengatakan responden menyampaikan bahwa peningkatan penjualan eceran tersebut sejalan dengan permintaan masyarakat yang menguat menjelang bulan Ramadan, disertai kondisi musim dan cuaca yang mendukung.

"Peningkatan penjualan eceran terjadi pada seluruh kelompok terutama subkelompok sandang, kelompok barang budaya dan rekreasi, dan kelompok bahan bakar kendaraan bermotor," kata Erwin.

Berdasarkan hasil SPE, responden memperkirakan peningkatan kinerja penjualan eceran berlanjut hingga April 2021.

Hal itu tercermin dari IPR April 2021 yang diperkirakan tumbuh 11,4 persen (mtm), sejalan dengan daya beli masyarakat yang meningkat saat Ramadan, keadaan musim dan cuaca yang mendukung serta banyaknya program diskon.

"Sebagian besar kelompok diperkirakan mengalami peningkatan penjualan terutama pada kelompok makanan, minuman dan tembakau, peralatan informasi dan komunikasi, serta barang lainnya," katanya.

Secara tahunan, penjualan eceran diperkirakan meningkat sebesar 9,8 persen (yoy) dari sebelumnya -14,6 persen (yoy).

Peningkatan itu terjadi pada seluruh kelompok komoditas terutama kelompok barang lainnya khususnya subkelompok sandang, kelompok bahan bakar kendaraan bermotor, serta kelompok makanan, minuman dan tembakau.

Dari sisi harga, responden memperkirakan tekanan inflasi pada tiga dan enam bulan mendatang (Juni dan September 2021) diperkirakan menurun. Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) tiga bulan yang akan datang (Juni) sebesar 141,4, turun dari 156,4 pada bulan sebelumnya, diperakirakan karena kecukupan persediaan barang diiringi dengan distribusi barang yang lancar.

Sementara itu, IEH enam bulan yang akan datang (September) sebesar 134,9, lebih rendah dari 141,7 pada bulan sebelumnya, dipengaruhi oleh distribusi barang yang lancar dan pasokan yang cukup.

Pengaruh Vaksinasi

Menanggapi survei itu, Pakar Ekonomi Universitas Katolik Atmajaya Jakarta Yohanes B Suhartoko mengatakan, naiknya indeks penjualan riil salah satunya karena di bulan puasa biasanya memang meningkat.

Demikian juga optimisme terhadap perekonomian karena vaksinasi yang sudah berjalan dengan harapan penyebaran Covid-19 bisa menurun dan mobilitas masyarakat akan kembali meningkat.

"Vaksinasi itu sebagai pengubah permainan (game changer) kalau sukses akan meningkatkan kepercayaan masyarakat dari konsumsi dan investasi. Jika gagal, kepercayaan turun drastis dan ekonomi bisa lebih buruk dari 2020," kata Suhartoko.

Secara terpisah, pakar ekonomi dari Universitas Surabaya (Ubaya) Bambang Budiarto mengatakan peningkatan kinerja penjualan eceran bulanan dan Indeks Penjualan Riil terjadi karena ditunjang oleh momen-momen masyarakat berperilaku lebih konsumtif, dan tren tersebut masih akan berlanjut.

"Tidak berlebihan hasil survei ini, mengingat berbagai stimulus sudah dikeluarkan pemerintah ditambah waktunya yang memang tepat, yakni menjelang Ramadan dan Idul Fitri," kata Bambang. n ers/SB/E-9


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S, Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top