Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konflik di Myanmar

Pertempuran Sebabkan 50.000 Warga Mengungsi

Foto : RFA/Karenni IDP Assistant Network

Warga Mengungsi | Warga di Negara Bagian Kayah, Myanmar, mengungsi setelah terjadi bentrokan antara tentara junta dengan kelompok etnis bersenjata pada Maret lalu. Pada Jumat (10/11), PBB melaporkan bahwa sebanyak nyaris 50.000 warga sipil mengungsi akibat pertempuran di Myanmar utara selama dua pekan terakhir.

A   A   A   Pengaturan Font

Sebuah laporan terbaru dari PBB menyatakan bahwa pertempuran di Myanmar utara sejak dua pekan lalu telah mengakibatkan hampir 50.000 warga sipil harus mengungsi

YANGON - Hampir 50.000 orang mengungsi akibat pertempuran di Myanmar utara setelah aliansi kelompok etnis bersenjata melancarkan serangan terhadap militer dua pekan lalu, kata Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Jumat (10/11).

Pertempuran telah berkobar selama dua pekan di Negara Bagian Shan utara dekat perbatasan Tiongkok, yang menurut para analis merupakan tantangan militer terbesar bagi junta sejak mereka merebut kekuasaan pada tahun 2021.

Tentara Aliansi Demokratik Nasional Myanmar (MNDAA), Tentara Pembebasan Nasional Ta'ang (TNLA), dan Tentara Arakan (AA), sebelumnya mengklaim mereka telah merebut puluhan posko militer dan memblokir jalur perdagangan penting ke Tiongkok.

"Pada 9 November, hampir 50.000 orang di Shan utara terpaksa mengungsi," kata Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs/UNOCHA) dalam laporan terbarunya.

"Di luar Kota Lashio di Negara Bagian Shan yang merupakan markas komando militer di timur laut, layanan internet dan telepon terganggu sehingga menghambat respons kemanusiaan terhadap pertempuran tersebut," kata UNOCHA.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top