Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Strategi Pembangunan

Pertanian Indonesia Membutuhkan Riset dan Inovasi Bibit Unggul

Foto : ISTIMEWA

ESTHER SRI ASTUTI Direktur Program Indef - Indonesia juga kurang petugas penyuluh pertanian dan kurang pupuk, kurang sarana prasarana dan teknologi pertanian. Riset dan inovasi untuk menghasilkan bibit unggul sangat kurang.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Indonesia membutuhkan riset dan inovasi dalam menghasilkan bibit pertanian yang unggul. Hal ini diperlukan karena saat ini petani tidak mendapat bibit unggul yang memadai dan menyeluruh. Riset dan inovasi untuk menghasilkan bibit unggul sangat kurang.

"Indonesia juga kurang petugas penyuluh pertanian dan kurang pupuk, kurang sarana prasarana dan teknologi pertanian. Riset dan inovasi untuk menghasilkan bibit unggul sangat kurang," kata Direktur Program Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Esther Sri Astuti, melalui telepon di Jakarta, Senin (5/2).

Seperti dikutip dari Antara, Esther turut menanggapi apa yang disampaikan Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, yang menambah anggaran 14 triliun rupiah untuk penyediaan pupuk bersubsidi bertujuan agar target pengadaan 7,7-7,8 juta ton pupuk bersubsidi tahun ini dapat tercapai.

Esther mengakui tantangan dalam sektor pertanian mencakup aspek pupuk yang langka, mahal, serta kurangnya bimbingan teknis bagi petani.

"Kenapa nggak dari dulu, petani sudah lama kekurangan pupuk. Harga pupuk mahal dan langka. Mereka menanam juga tanpa bimbingan teknis dari penyuluh pertanian," ucap Esther.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top