Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Suplai Energi

Pertamina Pasok Bahan Bakar untuk Industri

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PT. Pertamina (Persero) akan memasok kebutuhan bahan bakar untuk industri dengan viskositas 180 cSt atau yang lebih dikenal dengan nama pasar Marine Fuel Oil 180 cSt (MFO 180) pada 2019.

Hal ini disampaikan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar usai menggelar Rapat Pembahasan Supply Demand Minyak Bakar 2019 bersama PT Pertamina (Persero), PT Vale Indonesia, PT Cosmic Indonesia, PT Cosmic Petroleum Nusantara, dan PT AKR Corporindo Tbk di Jakarta, kemarin. "Rapat membahas permohonan rekomendasi ekspor untuk produk minyak bakar 180 cSt (MFO 180) yang diajukan Pertamina dan impor yang diajukan Badan Usaha lain," ujar Arcandra.

Arcandra menuturkan, Pertamina juga telah sepakat untuk memasok MFO 180 kepada PT AKR Corporindo, yang saat ini telah memasuki pembahasan penjadwalan pengiriman atau shipment.

Sementara itu, lanjut Arcandra, negosiasi dengan Vale juga masih berjalan. Pertamina tetap mengikuti tender yang diadakan Vale, dengan diberikan kesempatan right to match pada saat sesi pembukaan harga (minggu pertama Januari 2019).

"Apabila sampai akhir Januari 2019, proses negosiasi Pertamina dengan Vale masih berjalan, Pemerintah akan mengakomodir kebutuhan impor minyak bakar Vale untuk sekali pengapalan," lanjutnya.

Negosiasi lainnya adalah dengan PT Cosmic Indonesia, PT Cosmic Petroleum Nusantara, dan PT Yavindo Sumber Persada. "Pertamina akan menawarkan harga yang dapat bersaing dengan supplier Singapura," imbuh Arcandra.

MFO 180 umum digunakan di industri dan sektor perkapalan yang memiliki ruang bakar per boiler pada mesin industrinya.

Tingkatkan Cadangan

Secara terpisah, demi meningkatkan cadangan migas, PT Pertamina EP, anak usaha PT. Pertamina (Persero) sekaligus kontraktor kontrak kerja sama (KKK S) di bawah pengawasan SKK Migas memulai kegiatan eksplorasi di sumur Radiatus Madu (RDM)-1 di wilayah kerja Pertamina EP Asset 1 Pangkalan Susu Field di Desa Lubuk Kasih Kecamatan Brandan Barat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

Presiden Direktur Pertamina EP, Nanang Abdul Manaf mengatakan, tajak sumur RDM-1 bertujuan cadangan baru migas sehingga produksi dari Pangkalan Susu Field terus bertambah. Saat ini produksi minyak dari Pangkalan Susu Field sekitar 450 BOPD dan diproyeksikan meningkat menuju level 1.000 barel oil per day (BOPD) pada pertengahan Januari 2019 seiring akan ada tambahan produksi dari sumur Batumandi-B1 (BTM-01) yang saat ini tengah dibor.ers/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top