Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Perseteruan 3 Lulusan Terbaik Akmil yang Masih Memanas Sampai Saat Ini

Foto : Istimewa

Jenderal (Purn) SBY, Mayor (Purn) AHY, dan Jenderal (Purn) Moeldoko.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Partai Demokrat, partai yang pernah jadi pemenang pada Pemilu 2009 ini sedang dilanda prahara. Terjadi perseteruan memperebutkan partai berlambang bintang mercy ini antara kubu KLB Deli Serdang dengan kubu DPP Demokrat pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Kini, pasca KLB Deli Serdang digelar, ada dua tokoh yang mengklaim sebagai ketua umum. Pertama, AHY, putra tertua Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Presiden keenam RI yang juga Ketua Umum Partai Demokrat hasil Kongres Partai Demokrat tahun 2020. Kedua, Moeldoko, Ketua Umum Partai Demokrat di KLB Deli Serdang yang baru saja digelar beberapa waktu yang lalu.

Ada hal menarik dari perseteruan memperebutkan Partai Demokrat ini. Hal menariknya, perebutan partai ini jadi medan pertempuran politik antara tiga lulusan terbaik Akademi Militer (Akmil).

Tiga lulusan terbaik Akmil yang bertempur berebut Partai Demokrat ini adalah Jenderal (Purn) Susilo Bambang Yudhoyono, Mayor (Purn) AHY melawan Jenderal (Purn) Moeldoko. Mari kita runut satu persatu.

Pertama, Jenderal SBY. SBY merupakanlulusan terbaik Akabri (Akmil) tahun 1973. Ia merupakan pemegang bintang penghargaan Adhi Makayasa, bintang penghargaan bergengsi untuk lulusan terbaik Akmil.

Di TNI, SBY pernah menjadi Kasdam Jaya, Pangdam II/Sriwijaya, Asospol Kassospol ABRI,Kassospol ABRI danKepala Staf Teritorial ABRI. Setelah itu, SBY berkarir di pemerintahan sebagai menteri kabinet, sampai ia kemudian terpilih jadi Presiden RI pada Pilpres 2004.

Kedua, Mayor AHY. Mayor (Purn) AHY merupakan lulusan terbaik Akmil tahun2000. Sebagai lulusan terbaik, sama seperti ayahnya, SBY, AHY juga berhak atas penghargaan Bintang Adhi Makayasa.

Di TNI, AHY pernah memegang beberapa jabatan antara lain Komandan Peleton III/C Batalyon Infanteri Lintas Udara 305/Tengkorak, Komandan Peleton II/C Batalyon Infanteri Lintas Udara 305/Tengkorak, Kepala Seksi 2/Operasi Batalyon Infanteri Lintas Udara 305/Tengkorak dan Komandan Kompi Senapan C Batalyon Infanteri Lintas Udara 305/Tengkorak.

Jabatan terakhirnya di TNI sebelum ia mengajukan pensiun dini dari dinas militer adalah sebagai Komandan Batalyon Infanteri Mekanis 203/Arya Kemuning.

Seperti diketahui, AHY memutuskan untuk mundur dari dunia militer, menjelang Pilkada DKI Jakarta 2017 digelar. Ia mundur dari dinas militer, karena akan ikut Pilgub. Sayang, di Pilgub DKI Jakarta, AHY yang berduet dengan Sylviana Murni tak beruntung alias gagal jadi pemenang.

Ketiga, Jenderal (Purn) Moeldoko. Jenderal kelahiran Kediri, Jawa Timur, 8 Juli 1957 ini merupakan lulusan terbaik Akmil tahun1981. Sama seperti SBY dan AHY, Moeldoko juga merupakan pemegang bintang penghargaan bergengsi Bintang Adhi Makayasa.

Di TNI, karir Moeldoko paripurna. Ia pernah memegang beberapa jabatan strategis, antara lain sebagai Panglima Divisi Infanteri 1/Kostrad, Panglima Kodam XII/Tanjungpura, Panglima Kodam III/Siliwangi, Wakil Gubernur Lemhannas, Wakasad, danKSAD.

Sampai kemudian pada tahun 2013, ia ditunjuk SBY untuk menjadi Panglima TNI. Jabatan sebagai orang nomor satu di TNI, dipegangnya hingga tahun 2015.

Kini, tiga lulusan terbaik Akmil ini kembali bertempur. Bukan bertempur di medan operasi militer. Tapi bertempur di arena politik, memperebutkan Partai Demokrat.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top