Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Kamis, 05 Des 2024, 15:50 WIB

Perpusnas Susun Rencana Induk Nasional

Sekretaris Utama Perpusnas Joko Santoso dalam pembukaan Konsinyasi Penetapan RIN Revitalisasi Naskah Kuno Nusantara yang diselenggarakan di Jakarta pada Rabu (4/12).

Foto: ANTARA/HO-Perpustakaan Nasional

JAKARTA - Perpustakaan Nasional (Perpusnas) menyusun Penetapan Rencana Induk Nasional (RIN) Pengarusutamaan Naskah Kuno Nusantara tahun 2025-2034 untuk menghidupkan kembali nilai-nilai yang terkandung dalam naskah-naskah kuno agar tetap relevan di masa kini.    

"Pengarusutamaan naskah kuno Nusantara tidak hanya bertujuan untuk melestarikan naskah sebagai artefak sejarah, tetapi juga menghidupkan kembali kandungan nilai-nilai di dalamnya yang relevan dengan tantangan masa kini," ujar Sekretaris Utama Perpusnas Joko Santoso dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis.   

Ia menyebutkan, saat ini Perpusnas telah menyimpan sekitar 9,2 persen koleksi naskah sedunia. Koleksi naskah Perpusnas hingga kini sebanyak 13.318 naskah, sementara total koleksi naskah sedunia sebanyak 143.259 naskah.   

Menurutnya, RIN Pengarusutamaan Naskah Kuno Nusantara tersebut menitikberatkan pada empat hal, yakni menetapkan arah kebijakan, strategi dan fokus program, serta peta jalan pengarusutamaan naskah Nusantara selama 10 tahun.  

Sedangkan arah kebijakan dalam RIN Pengarusutamaan Naskah Kuno Nusantara, sambung dia, menitikberatkan pada tiga hal yakni intensifikasi gerakan pengarusutamaan naskah kuno Nusantara, akselerasi perlindungan dan pelestarian berkelanjutan, serta perluasan akses serta pendayagunaan yang luas dan inklusif.

Joko juga menegaskan, naskah kuno dapat dijadikan referensi dalam penyusunan kebijakan sosial, budaya, dan pendidikan yang lebih inklusif serta berdasarkan pada kearifan lokal.

"Pengarusutamaan Naskah Kuno Nusantara menjadi sebuah payung besar dalam proses pengelolaan naskah kuno Nusantara yang berkelanjutan," katanya.  

Sementara itu, Profesor Filologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Oman Fathurrahman menjelaskan Pengarusutamaan Naskah Kuno Nusantara menjadi strategi mewujudkan naskah Nusantara sebagai salah satu inspirasi utama dalam upaya memajukan kebudayaan menuju Indonesia Emas 2045.  

"Melalui upaya pengarusutamaan naskah kuno Nusantara, dapat tumbuh kesadaran akan kekayaan naskah kuno yang dimiliki Indonesia. Pemilik akan sadar bahwa naskahnya bukan hanya pusaka. Dukungan dari berbagai pihak juga akan muncul dalam pengelolaan naskah Nusantara," ujar dia.

Ia mengemukakan beberapa narasi strategis yang dapat dimunculkan dalam RIN Pengarusutamaan Naskah Kuno Nusantara, yaitu keragaman naskah Nusantara sebagai pemersatu, rujukan identitas dan jati diri bangsa, inspirasi pengetahuan dan kearifan lokal, kekuatan ekonomi kreatif, dan sebagai kekuatan diplomasi global.

Isu lain yang menjadi fokus dalam kegiatan tersebut yaitu terkait repatriasi naskah kuno milik Indonesia yang tersebar di berbagai negara lain di dunia.

Anggota Komisi X DPR RI yang juga kurator Bonnie Triyana mengatakan banyak hal yang harus dipertimbangkan dalam upaya repatriasi.

"Yang paling penting bukan hanya memulangkan naskah kunonya saja ke Indonesia, tetapi juga membangun pengetahuan tentang pelestarian naskah yang akan dipulangkan ke Indonesia tersebut," ucap Bonnie.

Pengarusutamaan Naskah Kuno Nusantara menjadi salah satu program prioritas Perpusnas tahun 2024 selain standardisasi perpustakaan serta peningkatan minat baca dan literasi.

Konsinyasi Penetapan RIN Revitalisasi Naskah Kuno Nusantara menjadi kegiatan terakhir dalam proses penyusunan RIN Pengarusutamaan Naskah Kuno Nusantara.

Sebelumnya, Perpusnas menyelenggarakan diskusi kelompok terpumpun di beberapa daerah di Indonesia khususnya Jakarta, Bandung, dan Surabaya untuk memastikan penyusunan RIN Pengarusutamaan Naskah Nusantara dilakukan secara terencana, inklusif, dan berbasis masukan dari berbagai pihak. Ant

Redaktur: -

Penulis: Deri Henriawan

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.