Pernikahan Dini Dinilai Picu Kemiskinan Ekstrem
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan dan Pemuda Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Femmy Eka Kartika Putri
Pernikahan dini memiliki dampak negatif yang sangat banyak, salah satunya kemiskinan ekstrem.
JAKARTA - Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan dan Pemuda Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Femmy Eka Kartika Putri, menyebut provinsi dengan jumlah penduduk yang tinggi rentan mengalami pernikahan dini. Hal tersebut terjadi di Jawa Barat, Jawa tengah, dan Jawa Timur.
"Hal ini perlu mendapatkan perhatian dari seluruh pemangku kepentingan," ujar Femmy, dalam keterangannya kepada Koran Jakarta, Minggu (15/1).
Femmy mengatakan, faktor penyebab pernikahan di bawah umur yaitu kehamilan sebelum pernikahan, tekanan sosial budaya, faktor ekonomi, peningkatan penggunaan internet dan media sosial, serta pendidikan yang masih terbatas.
Menurutnya, pencegahan perkawinan anak dapat dilakukan sedini mungkin melalui peran aktif orang tua dalam melakukan pendampingan terhadap anak-anaknya.
"Marilah seluruh orang tua di Indonesia dapat memberikan edukasi kepada anak-anaknya supaya mereka terhindar dari pergaulan bebas," jelasnya.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Sriyono
Komentar
()Muat lainnya