Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pernah 'Tersesat', Sejumlah Mantan Teroris Jalani Pembinaan Demi kembali pada NKRI

Foto : Bayu Baskoro/EPA

Ilustrasi teroris.

A   A   A   Pengaturan Font

Mathlaul Anwar, organisasi Islam (Ormas) yang berpusat di Menes, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, menggandeng Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melakukan pembinaan dan pendampingan terhadap mantan teroris untuk kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Kami melakukan pembinaan dan pendampingan eks para teroris melalui kerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT)," ujar Ketua Umum Pengurus Besar Mathlaul Anwar (PBMA) KH Embay Sarief, pada Selasa (13/9).

Mathlaul Anwar bersama BNPT melakukan pembinaan dan pendampingan para mantan teroris dengan penyampaian ajaran Islam yang benar berdasarkan Al Quran dan Hadist.

Ia menjelaskan langkah pembinaan mantan teroris didasarkan pada nilai Islam sebagai "Rahmatan lil alamin" yang artinya kasih sayang bagi seluruh alam. Terlebih agama Islam disebut Embay juga tidak mengajarkan dengan cara kekerasan, apalagi hingga membunuh orang tak berdosa seperti yang dilakukan para teroris.

Tak hanya ajaran Islam, perbuatan teror dan radikal juga bertentangan hukum negara.

"Mathlaul Anwar sendiri mengutuk perbuatan tindakan teror dan radikal," katanya menjelaskan.

Atas dasar itu dalam pembinaan Mathlaul Anwar, para mantan teroris akan mengikuti pengajian, agar mereka menyadari bahwa perbuatan kekerasan dilarang agama dan negara. Pasalnya mereka disebut menjadi teroris karena menerima doktrin-doktrin yang salah dalam menafsirkan ajaran Islam dan sudah tidak relevan.

Terlebih mereka juga tidak memahami ayat Al Quran maupun Hadist secara utuh.

"Kami meluruskan kembali dengan ajaran Islam yang benar dengan penuh kasih sayang dan cinta perdamaian untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat," katanya lagi.

Mengutip Antara, para mantan teroris yang dibina juga dipekerjakan oleh Mathlaul Anwar untuk mengelola limbah dijadikan pupuk organik. Mereka juga akan mengikuti pelatihan kerajinan dan kewirausahaan. Hal ini ditujukan untuk memupuk rasa kemandirian dan sebagai bekal ketika kembali ke masyarakat.

Melalui pembinaan dan pendampingan ini diharapkan para mantan teroris bisa kembali ke pangkuan NKRI, ideologi Pancasila, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top