Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pernah Bersebrangan di Dua Pilpres, Ini Kisah Letjen Kopassus dan Mantan Komandannya

Foto : Istimewa

Letjen Prabowo Subianto dan Jenderal Luhut Pandjaitan.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Menarik mencermati kisah hubungan antara dua jenderal baret merah, Jenderal Purnawirawan Luhut Binsar Panjaitan dan Letnan Jenderal Purnawirawan Prabowo Subianto. Keduanya asli didikan Komando Pasukan Khusus (Kopassus), satuan paling elit di jajaran TNI AD. Kedua jenderal ini juga pernah sangat dekat. Hubungannya naik turun.

Jenderal Luhut tidak lain adalah senior Prabowo di Kopassus. Bukan hanya senior, Luhut juga adalah bekas atasan langsung Prabowo di kesatuan elit tersebut. Bahkan, keduanya pernah sekolah bareng saat dikirim Panglima TNI menuntut ilmu anti teror di Jerman.

Sekembali dari Jerman, keduanya ditugaskan membentuk dan membangun satuan anti teror Kopassus yang sekarang dikenal dengan nama Detasemen 91 Penanggulangan Anti Teror Kopassus. Satuan paling elit di antara grup yang ada di Kopassus. Luhut jadi komandan, Prabowo wakil komandannya.

Bisa dikatakan, Luhut dan Prabowo adalah pendiri Satgultor, satuan paling rahasia di tubuh Kopassus. Selepas pensiun, Luhut berbisnis. Pun Prabowo, usai diberhentikan dengan hormat dari dinas militer, mantan Danjen Kopassus itu juga melakukan kehidupannya dengan berbisnis.

Di medan bisnis, Prabowo dan Luhut kembali dipertemukan. Lalu berkongsi. Mengutip buku Perang Panglima, Siapa Mengkhianati Siapa? yang ditulis Femi Adi Soempeno dan AA Kunto (2007) lewat bendera Grup Kiani, LuhutPrabowo menjalin kerjasama bisnis. Kongsi bisnis antara mantan atasan-anak buah ini dimulai ketika keduanya membeli aset-aset Kiani yang diambil Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Sebelumnya Kiani dimiliki oleh pengusaha Bob Hasan.

Tapi karena diterpa krisis, Kiani diserahkan Bob Hasan ke BPPN karena tak bisa membayar kredit macet. Luhut dan Prabowo kemudian membeli Kiani. Di Kiani, Luhut menjadi komisaris utama. Sementara Prabowo menjadi Direktur Utamanya.

Di bisnis Luhut dan Prabowo berkongsi. Tapi lain lagi di politik. Keduanya berseberangan bahkan saling berhadapan. Dimulai di pemilihan presiden 2014, berlanjut kini di pemilihan presiden 2019. Luhut ada di kubu Jokowi, rival Prabowo di dua Pilpres. Bahkan Luhut jadi salah satu orang kepercayaan Jokowi. Pun di Pilpres 2019, kembali eks komandan Gultor Kopassus dan mantan anak buahnya itu saling berhadapan.

Luhut di kubu Jokowi, yang kembali jadi lawan Prabowo. Sementara Prabowo kembali maju sebagai capres. Sejarah pun mencatat, Prabowo yang berduet dengan Sandiaga Uno kalah melawan pasangan Jokowi- Ma'ruf Amin. Kini, komandan Gultor Kopassus dan eks anak buahnya bersatu. Jadi kolega di kabinet. Luhut jadi Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi. Sementara Prabowo, mantan anak buah dan yuniornya jadi Menteri Pertahanan.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top